Simpang Empat,- (ANTARA) - Warga Lubuak Landua Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, menjaga tradisi manjalang atau mengunjungi Buya Lubuk Landur sebagai tradisi mengunjungi surau atau mushala yang dijadikan tempat pengembangan agama Islam sejak dahulu kala.
"Kita mendukung tradisi ini terus dilakukan setelah puasa enam. Kegiatan ini merupakan tradisi yang telah turun temurun," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan mengunjungi atau dengan istilah Manjalang Buya Lubuk Landua dilakukan habis puasa enam setelah Idul Fitri setiap tahunnya.
"Kita berharap kegiatan ini tetap kita laksanakan setiap tahunnya. Kami hadir bersama mendukung Manjalang Buya Lubuak Landua. Terutama, kegiatan ini sesuai dengan kegiatan program unggulan Pasaman Barat di bidang keagamaan yakni Magrib Mengaji dan Tahfidz Al-Qur’an," ujarnya.
Menurutnya, tradisi itu dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menghormati Syeh Lubuak Landua.
Jorong Lubuak Landua menjadi salah satu pusat pengembangan agama Islam di Pasaman Barat.
Sejak Islam masuk ke Nagari Aua Kuniang, boleh dikatakan pusat Islam Pasaman Barat terletak di Jorong Lubuak Landua.
Acara adat ini dilaksanakan di Surau (Mushala) Buya Lubuak Landua yang biasanya diadakan pada hari ke enam pasca lebaran.
Surau ini didirikan oleh Buya Lubuak Landua yang dimanfaatkan masyarakat selain untuk beribadah sehari-hari juga untuk basuluak pada waktu-waktu tertentu.
"Tradisi ini terus dijaga dari generasi ke generasi berikutnya di daerah Lubuak Landua," ujarnya.
Ia juga memohon doa, sebagai pemimpinan Pasaman Barat, tetap sehat, kuat dan kompak agar dapat melaksanakan pemerintahan dengan baik. Sehingga Pasaman Barat lebih maju, makmur dan berakhlak mulia.
Perwakilan keluarga besar Buya Lubuak Landua Urang Tuo Adat menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Lubuak Landua yang telah menyukseskan acara Manjalang Buya Lubuak Landua itu.
Ia juga mengajak masyarakat untuk meramaikan surau dan masjid sesuai dengan visi misi Pemkab Pasaman Barat.
"Hari raya enam ini kita lakukan masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri. Setelah kita berpuasa sebulan penuh serta ditambah 6 hari puasa Syawal, semoga dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT," ujarnya
Kegiatan itu diawali dengan iringan jalan kaki dari Bundo Kanduang (kaum perempuan) yang menjunjung jamba atau makanan diikuti oleh Bupati, anggota DPRD, ninik mamak, KAN, alim ulama unsur masyarakat adat dan pihak terkait lainnya.
Di luar acara tradisi Manjalang Buya Lubuk Landua, banyak masyarakat yang datang untuk memenuhi hajat ke tempat ini.
Ada juga yang hanya berkunjung untuk berwisata baik dari dalam maupun luar daerah Lubuk Landua.*
Berita Terkait
Disperindagkop harapkan peningkatan usaha UKM usai diberi pelatihan
Selasa, 17 Desember 2024 9:21 Wib
Melarikan diri usai di evakuasi, BKSDA kembali amankan tapir di Pasaman Barat
Kamis, 12 Desember 2024 20:10 Wib
Kejati Sumbar perbaiki sistem di Dinas Pendidikan usai tersandung korupsi
Kamis, 12 Desember 2024 15:25 Wib
Gubernur California nyatakan keadaan darurat usai gempa magnitudo 7
Jumat, 6 Desember 2024 10:25 Wib
Timnas putri berterima kasih pada masyarakat Indonesia usai juara AFF
Jumat, 6 Desember 2024 4:48 Wib
Respons pebulu tangkis dunia usai Hendra Setiawan umumkan pensiun
Rabu, 4 Desember 2024 9:58 Wib
Hendra Setiawan pensiun usai Indonesia Masters 2025
Rabu, 4 Desember 2024 8:32 Wib
KPU Padang gelar PSU di satu TPS usai seorang pemilih coblos dua kali
Selasa, 3 Desember 2024 17:33 Wib