Sistem Informasi Kredit Program jembatani UMKM dan perbankan

id umkm,permodalan,Sistem Informasi Kredit Program

Sistem Informasi Kredit Program jembatani UMKM dan perbankan

Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pesisir Selatan (Antara Sumbar / Didi Someldi Putra)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah setempat melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).

"Melalui SIKP kami menyajikan data UMKM ke perbankan, mulai dari jenis usaha, peluang pengembangan hingga keuntungan dan lainnya," kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian setempat, Azral di Painan, Rabu.

Dari data itu, selanjutnya pihak perbankan akan menyeleksi UMKM mana saja yang layak menerima bantuan permodalan.

Tahun ini, pihaknya menyajikan lebih kurang 150 data UMKM dan dari data itu sebanyak 27 dinyatakan layak menerima bantuan permodalan.

Bantuan permodalan, lanjutnya, bervariasi mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung hasil survei perbankan mengenai kesiapan UMKM itu sendiri.

"Jadi data yang kami sajikan itu merupakan rekomendasi, layak atau tidaknya ditentukan oleh perbankan," katanya lagi.

Kedepan pihaknya akan menyajikan lebih banyak data UMKM, terutama yang potensial, sehingga kegiatan itu mampu menumbuhkembangkan UMKM.

"Hampir rata-rata kendala-kendala yang dihadapi UMKM adalah permodalan dan kami menilai SIKP ini merupakan salah satu upaya dalam mencarikan jalan keluar terhadap persoalan itu," jelasnya.

Permodalan yang didapat UMKM juga memiliki cicilan dengan bunga rendah yakni hanya tujuh persen karena merupakan program kredit usaha rakyat atau KUR.

Pada 2017, UMKM di Pesisir Selatan tercatat berjumlah 5.770 unit yang terdiri dari usaha mikro sebanyak 3.504 unit, kecil 2.160 dan menengah 106.

Sementara tahun ini jumlah UMKM mengalami peningkatan menjadi lebih kurang 6.800 unit, namun hingga saat ini pihak Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian setempat masih memuktahiran datanya.(*)