Pengembangan IKM di Payakumbuh terkendala permodalan

Payakumbuh (ANTARA) - Permodalan masih menjadi kendala utama pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Payakumbuh untuk mengembangkan usahanya, karena mereka kesulitan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan perbankan dalam pemberian pinjaman.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Herlina di Payakumbuh, Kamis, mengatakan untuk mengatasi kendala permodalan tersebut, setempat melalui Dinas Koperasi dan UKM berupaya untuk memfasilitasi IKM mendapatkan bantuan permodalan.

Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh menggelar sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan bagi IKM di Kota Payakumbuh.

“Kita dari dinas berupaya untuk menjadi perpanjangan tangan pelaku IKM untuk mencarikan sumber pembiayaan, baik itu perbankan ataupun nonperbankan,” ujarnya.

Menurutnya, masih berkembang anggapan di kalangan pelaku IKM di daerah tersebut bahwasannya mendapatkan bantuan permodalan dari pihak perbankan itu masih sulit.

“Pelaku IKM kita itu ada beberapa macam, ada yang memang tidak mampu memenuhi persyaratan perbankan dan ada juga yang tak mau memenuhi persyaratan itu,” terangnya.

Untuk mengubah pemikiran di kalangan pelaku IKM itu, pihaknya rutin melakukan sosialisasi dengan ikut menghadirkan pihak perbankan.

"Salah satunya adalah Bank Nagari yang memaparkan terkait persyaratan yang harus dipenuhi pelaku IKM untuk bisa mendapatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR)," jelasnya.

Selain itu Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh juga melakukan negosiasi dengan perbankan agar mempermudah persyaratan permodalan untuk IKM.

“Kami juga terus berkomunikasi dengan perbankan untuk lebih memberikan keringanan terkait beberapa persayaratan yang sudah ditetapkan itu,” tambah Kabid Koperasi Kota Payakumbuh, M Faizal.

Selain KUR dari pihak perbankan, pihaknya juga terus mengupayakan agar pelaku IKM Kota Payakumbuh bisa mendapat bantuan dari CSR, baik itu BUMN ataupun BUMD.

“Sejauh ini sudah ada beberapa bantuan permodalan dari BUMN dan BUMD yang kita salurkan ke pelaku IKM,” katanya.