Polres Solok Selatan memilih pasar sebagai lokasi simulasi pengamanan Pemilu (video)

id Simulasi pengamanan pemilu,Polres solok selatan,Pemilu 219

Polres Solok Selatan memilih pasar sebagai lokasi simulasi pengamanan Pemilu (video)

Polres Solok Selatan menggelar simulasi pengamanan pemilu di pasar. (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Polres Solok Selatan, Sumatera Barat bersama dengan Pemerintah Daerah TNI dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat melakukan simulasi pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di pasar Padang Aro, Rabu.

Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto, di Padang Aro, mengatakan, pemilihan pasar jadi lokasi simulasi supaya masyarakat banyak bisa melihat langsung apa saja kemungkinan yang bisa terjadi saat pemilu dan tindakan yang dialkukan oleh polisi dilapangan.

"Dengan lokasi pasar ini banyak masyarakat yang melihat bagaimana polisi bekerja dan mereka juga tahu tindakan yang di ambil pihaknya terhadap para pelanggar atau provokator keributan," katanya.

Dia berharap, masyarakat yang melihat kegiatan simulasi ini bisa menyampaikan pada tetangga atau dilingkungan tempat tinggalnya supaya Pemilu 2019 berjalan damai.

Dengan saling menyampaikan antar masyarakat maka diharapkan pelaksanaan pemilu 2019 berjalan sejuk dan damai.

Ia menyebutkan, Simulasi yang dilakukan bukan untuk menakut-nakuti masyarakat tetapi memang harus dipersiapkan sebagai upaya antisipasi apabila terjadi kejadian seperti digambarkan.

"Semua kemungkinan bisa saja terjadi saat pemilu oleh sebab itu dilakukan simulasi sebagai upaya antisipasi," katanya.

Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita mengatakan, semua kemungkinan bisa terjadi saat pemilu walaupun tidak diharapkan sehingga perlu dilakukan antisipasi.

"Semua yang diperagakan saat simulasi mungkin saja terjadi sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan," katanya.

Simulasi sendiri dimulai dengan pengamanan masa kampanye para calon dan kemudian dilanjutkan ketika pencoblosan.

Dalam kampanye juga digambarkan adanya kampanye hitam oleh calon serta penyebaran hoax yang menyebabkan perpecahan.

Setelah itu kepolisian melakukan jumpa pers untuk meluruskan berita hoax serta mengamankan pelaku kampanye hitam.

Selanjutnya dilakukan pencoblosan dan penghitungan suara dan digambarkan saat penghitungan ada kelompok yang menolak dan melakukan demo untuk menuntut pemilihan ulang di satu Kecamatan dan berakhir ricuh.

Pihak keamanan berhasil menenangkan pendemo dan kemudian KPU membawa kotak suara untuk dilakukan rekap Kabupaten.

Saat diperjalanan mobil KPU dihadang oleh sekelompok orang dan mencoba merampas surat suara sehingga polisi harus turun tangan.

Petugas kepolisian berkelahi dengan kelompok penjegalan tersebut dan berhasil melumpuhkannya dan mengamankan pelaku di iringi tepuk tangan penonton dan suarat suara dibawa ke KPU.

Penghitungan di KPU kembali diwarnai demo dan berakhir ricuh sehingga polisi harus menembakkan gas air mata serta memukul mundur masa dengan water cannon.

Polisi juga berhasil menangkap provokator saat demo dan masa bisa dipukul mundur hingga membubarkan diri.

Masa yang merasa kesal selanjutnya membakar pos polisi sehingga mobil pemadam juga harus diturunkan guna memadamkan api di pos tersebut.

Simulasi pengamanan pemilu sendiri di akhiri dengan senam Maumere yang dipimpin Polwan dan seluruh petugas juga ikut senam termasuk Kapolres, Kajari dan para kepala OPD.

Turut hadir Sekda Solok Selatan Yulian Efi, Kepala Kejaksaan Negeri M Rohmadi, Perwira Penghubung Kodim 0309 Solok Mayor Infantri Inyoman Putra Yasa, Ketua Kapu Nila Puspita, Ketua Bawaslu M Anshar beserta kepala OPD. (*)