Reinier ajak masyarakat turut awasi peredaran makanan dan obat-obatan

id Reinier,Peredaran obat-obatan berbahaya,Pengawasan peredaran makanan berbahaya

Reinier ajak masyarakat turut awasi peredaran makanan dan obat-obatan

Wakil Wali Kota Solok, Reinier saat memberi penyuluhan narkoba di SMPN 5 Kota Solok, Rabu. (ANTARA SUMBAR/ Tri Asmaini)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Wakil Wali Kota Solok, Sumatera Barat, Reinier mengajak masyarakat mengawasi produk makanan, obat-obatan dan kosmetik yang dipakai agar terhindar dari keracunan.

"Produk makanan, obat-obatan, dan kosmetik yang dipakai harus halal dan disertifikasi BPPOM," katanya di Solok, Selasa.

Hal itu disampaikannya pada pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi informasi edukasi obat dan makanan bersama tokoh masyarakat.

Menurut Reinier, hal tersebut bertujuan untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat-obatan tradisional, kosmetik dan pangan yang berisiko terhadap kesehatan.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan keamanan produksi makanan, diantaranya masih ditemukan produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang, cemaran kimia yang berbahaya dan cemaran mikrobiologi masa kedaluwarsa.

Kemudian masih banyak terjadi kasus keracunan karena makanan yang sebagian besar belum dilaporkan dan belum diidentifikasi penyebabnya.

Reinier juga melihat masih rendahnya pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab produsen makanan tentang mutu dan keamanan pangan terutama pada industri kecil atau industri rumah tangga.

"Selain itu, masih rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan keamanan pangan, terbatasnya pengetahuan dan rendahnya kemampuan daya beli untuk produk pangan yang bermutu," kata dia.

Ia menegaskan disamping keamanan produk makanan, juga perlu diawasi dan peredaran dan penggunaan bahan berbahaya lainya yang terdapat pada produk obat-obat tradisional dan kosmetik.

Bahan kimia berbahaya yang sering salah penggunaannya terutama dalam pangan, yaitu boraks, formalin, rodamin B dan metanil yellow.

Sedangkan bahan kimia yang bersifat toksil iritasi korotif dan karsinogenik mutugenik dan teratogenik yang digunakan dibidang kesehatan industri pertanian pertambangan dan kehutanan.

Dalam kaitan ini, tutur dia, pemerintah wajib menjaga dan memberitahu kepada masyarakat agar aman. Kepala dinas kesehatan juga selalu diingatkan agar menjaga koordinasi satu sama lainnya, terutama dengan BBPOM.

"Apabila kita tidak serius menanggapi masalah ini, kita akan rugi. Agar hak-hak rakyat tentang kesehatan dapat dipenuhi, maka diharapkan mengikuti acara ini dengan serius dan berdialog dengan kepala BBPOM," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BBPOM Sumbar, Sunderi menyampaikan urgensi masalah pangan obat trasional dan kosmetik.

Ia menyampaikan presentasi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya obat makanan dan kosmetik untuk saling mengawasi dan berkomunikasi satu sama lain.

Ia mengingatkan masyarakat agar jangan sampai salah memilih kosmetik agar tidak mengalami kerugian fisik.

Kegiatan ini juga dihadiri anggota DPR RI Betti Shadig Pasadigoe, Kepala BBPOM Sumbar Sunderi, Kepala OPD dan tokoh masyarakat. (*)

Baca juga: Masyarakat Solok diajak memanfaatkan lahan pekarangan stabilkan harga pangan

Baca juga: Reinier: ayo generasi muda perangi narkoba!