Masyarakat harapkan jalan usaha tani Karya Sejati Kajai Pasaman Barat diperbaiki

id Jalan

Masyarakat harapkan jalan usaha tani Karya Sejati Kajai Pasaman Barat diperbaiki

Satu unit mobil terpuruk di jalan kelompok tani Karya Sejati Jorong Sariak Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat yang sangat memprihatinkan. Masyarakat berharap pemerintah dapat memperbaiki jalan itu.

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Anggota Kelompok Tani Karya Sejati Jorong Sariak Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mengharapkan jalan usaha tani di daerah itu bisa diperbaiki untuk mendukung kelancaran transportasi petani.

"Benar, jalan di lokasi kami memang sangat memprihatinkan. Jalan masih bertanah dan menyulitkan petani membawa hasil perkebunan dan pertanian," kata Ketua Kelompok Tani Karya Sejati, Asrijal di Simpang Empat, Selasa.

Ia mengatakan perbaikan jalan itu dirasakan sangat perlu dilakukan karena jika hujan jalan berlumpur. Padahal jalan itu selalu digunakan petani membawa hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.

Ia mengharapkan pemerintah dapat memperbaiki jalan itu minimal dengan pengerasan sehingga jalan itu tidak berlumpur setiap hujan.

"Jika hujan datang maka sekitar satu kilometer jalan itu tidak bisa ditempuh karena berlumpur dan tergenang air," ujarnya.

Menurutnya kondisi jalan yang bertanah dan berlumpur itu sudah lama dirasakan. Padahal hasil pertanian dan perkebunan banyak dibawa melalui jalan ini.

"Di lokasi itu ada kebun karet, kelapa sawit, sawah dan kebun kopi. Masyarakat sangat kesulitan jika membawa hasil tani dan kebun mereka keluar," katanya.

Selain itu, katanya jalan itu juga banyak yang berlubang dengam kedalaman sekitar 20-40 centimeter yang sulit dilalui kendaraan.

"Kita akan coba membuat proposal perbaikan jalan usaha tani kepada Dinas Tanaman Pangan, Dinas Perkebun dan Dinas PU Pasaman Barat," sebutnya.

Salah seorang petani di daerah itu, Hendi (34) membenarkan kondisi jalan di lokasi itu sangat memprihatinkan. Apalagi jika musim hujan.

"Jika kondisi jalan basah maka mobil pembawa hasil pertanian dan perkebunan tidak bisa melalui jalan itu karena berlumpur dan berlobang. Terpaksa kami kadang-kadang menggunakan sepeda motor," katanya.

Sementara itu, terkait permasalahan jalan itu dinas terkait masih belum bisa dimitai keterangan.

"Saat ini masing-masing dinas masih melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan di Kota Padang," kata Kepala Bagian Humas Pasaman Barat, Yosmar Difia. (*)