Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada kamis pagi bergerak melemah sebesar 18 poin menjadi Rp14.424 dibanding sebelumnya Rp14.406 per dolar AS.
"Sinyal inflasi yang meningkat di Amerika Serikat menyebabkan dolar AS kembali menguat dan menekan mata uang pasar berkembang seperti rupiah," kata Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa pergerakan rupiah juga akan ditentukan oleh perkembangan dagang global. Kekhawatiran memburuknya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, yakni Amerika Serikat dan Tiongkok dapat mempengaruhi pasar keuangan.
"Namun, rupiah relatif masih stabil terhadap dolar AS," katanya.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan pernyataan Tiongkok yang akan mengenakan tarif kembali atas barang-barang impor juga ikut mempengaruhi.
"Perang dagang kembali membuat laju dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang dunia dan pada akhirnya berimbas negatif pada pergerakan rupiah," katanya. (*)
Berita Terkait
BNI hati-hati salurkan kredit valas di tengah fluktuasi rupiah
Senin, 29 April 2024 23:09 Wib
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Sepekan, harga BBM imbas Iran-Israel hingga langkah BI jaga rupiah
Minggu, 21 April 2024 8:36 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib