Ekonomi Sumbar triwulan II tumbuh 5,08 persen

id ekonomi sumbar

Ekonomi Sumbar triwulan II tumbuh 5,08 persen

Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen, di Padangpariaman, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww/18.

Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekonomi Sumbar triwulan II 2018 tumbuh 5,08 persen dengan besaran Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) mencapai Rp57,41 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi triwulan II mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama 2017 yang saat itu mampu tumbuh 5,36 persen," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Senin.

Ia menyampaikan struktur perekonomian Sumbar pada triwulan II 2018 menurut lapangan usaha didominasi oleh tiga kategori yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan 23,47 persen, perdagagan besar,eceran dan reparasi mobil, sepeda motor 15,34 persen dan transportasi pergudangan 12,64 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor punya andil terbesar 1,11 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 0,93 persen dan tranportasi pergudangan 0,67 persen, kata dia.

Ia menyampaikan dari sisi produksi sektor pertanian tumbuh positif ditandai dengan peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura.

Selain itu perdagangan tumbuh cukup baik ditandai dengan naiknya permintaan barang bertepatan dengan momen libur Lebaran dan sekolah.

Ia menambahkan selama triwulan II penyediaan akomodasi, makanan dan minuman juga tumbuh baik karena selama libur Lebara permintaan meningkat.

Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi triwulan II terjadi pada semua komponen mulai dari konsumsi rumah tangga 5,23 persen, pembentukan modal tetap bruto 2,67 persen.

Tidak hanya itu pelaksanaan pilkada pada empat kota di Sumbar juga mendorong tingginya pertumbuhan pengeluaran konsumsi non profit, kata dia.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata.

Irwan menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus segera mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar sejak awal tahun proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.

Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga akan menggerakkan perekonomian, ujarnya.

Kemudian Irwan mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.

Ia mengatakan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.

Berikutnya cara yang paling efektif menggerakkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggembangkan sektor pariwisata.

"Ketika sektor pariwisata berkembang maka ekonomi masyarakat akan hidup, uang akan beredar karena pengunjung akan makan dan minum, berbelanja oleh-oleh hingga jasa sewa kendaraan," katanya. (*)