Kunjungan wisatawan ke Sumbar turun 30,12 persen, ini penyebabnya menurut BPS

id wisatawan

Kunjungan wisatawan ke Sumbar turun 30,12 persen, ini penyebabnya menurut BPS

Pengunjung berenang di kawasan kincir air raksasa yang berdiameter 14 meter di Padang Data, Kab.Tanah Datar. Kincir air raksasa tradisional tersebut berfungsi untuk mengaliri air ke sawah dan kini wisatawan ramai berkunjung pada hari libur dan akhir pekan. ( ANTARA SUMBAR/Adi Prima)

Saat ini ada dua kali penerbangan langsung dari Padang ke Kuala Lumpur, ini merupakan potensi yang bisa lebih dioptimalkan untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan asal Malaysia
Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Mei 2018 mencapai 2.995 orang atau turun 30,12 persen dibanding April yang tercatat sebanyak 4.286 orang.

"Salah satu penyebab turunnya kunjungan karena pada Mei bertepatan dengan Ramadhan dan kecenderungan wisatawan memilih tidak berwisata karena pengunjung didominasi oleh pelancong asal Malaysia yang mayoritas muslim," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Rabu.

Ia menyebutkan pada Mei 2018 jumlah wisatawan Malaysia yang datang ke Sumbar sebanyak 1.954 orang, Australia 275 orang, Singapura 185 orang, Amerika Serikat 80 orang, Perancis 45 orang, Inggris 31 orang, Jepang 30 orang, Jerman 26 orang, India 18 orang, Belanda 15 orang dan lainnya 305 orang.

"Kunjungan wisatawan asing pada Mei 2018 memberikan kontribusi sebesar 0,25 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.200.815 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan.

Sementara Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Barat menyarankan pemerintah provinsi meniru cara-cara yang dilakukan oleh Malaysia dalam menggaet wisatawan sehingga kunjungan turis ke Sumbar bisa terus naik.

"Saat ini ada dua kali penerbangan langsung dari Padang ke Kuala Lumpur, ini merupakan potensi yang bisa lebih dioptimalkan untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan asal Malaysia," kata Ketua Asita Sumbar Ian Hanafiah.

Menurutnya salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah menyediakan semua kebutuhan wisatawan dan memberikan pelayanan terbaik.

"Malaysia menyediakan wisata yang lengkap mulai dari tujuan yang beragam, makanan enak dan halal, tempat berobat yang nyaman hingga tempat belanja yang menarik," kata dia.

Ia mengakui biro perjalanan yang ada di Sumbar jauh lebih nyaman membawa warga Sumbar ke Malaysia ketimbang membawa orang Malaysia ke Sumbar.

Kalau membawa orang Sumbar ke Malaysia sesudah kunjungan tidak ada masalah, tapi membawa orang Malaysia ke sini kami khawatir banyak keluhan mulai dari infrastruktur hingga toilet, ujarnya.

Selain itu harga penginapan di Malaysia juga lebih murah bayangkan saja paket tahun baru tiga hari dua malam bisa dapat Rp1,7 juta untuk hotel bintang tiga, sedangkan di Bukittinggi untuk hotel saja satu malam sudah Rp2,5 juta.

Ia menggarisbawahi kalau Sumbar ingin lebih banyak dikunjungi wisatawan asing maka benahi infrastruktur dan pahami kebutuhannya. (*)