Kopertis-X seleksi dosen berprestasi 2018

id kopertis

Kopertis-X seleksi dosen berprestasi 2018

Kantor Kopertis X di Padang. (Antara Sumbar MR Denya Utama) (Antara Sumbar MR Denya Utama/)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X segera menyeleksi dosen berprestasi 2018 baik dalam hal pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat

"Dosen yang diseleksi dari dua kelompok studi Sains Teknologi dan Sosial Humaniora," kata Koordinator Kopertis wilayah X Prof Herri di Padang, Rabu.

Dia menyebutkan saat ini dalam tahap pengumpulan data dengan sistem seleksi terbuka artinya diberi kesempatan kepada kampus swasta untuk mengirimkan perwakilannya ke panitia untuk diseleksi.

Beberapa persayaratan antara lain dosen wajib minimal bergelar magister, memiliki jabatan fungsional minimal lektor serta dalam tiga tahun mempunya nilai prestasi di kampus.

Artinya kampus tidak melakukan pemilihan dalam karung namun berserta jejak dan rekam prestasi selama ini.

Beberapa yang menjadi aspek penilaian dalam pemilihan dosen berprestasi ini antara lain kinerja prestasi, kepribadian dan karya Tridharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dosen prestasi yang diusulkan juga membuat tulisan yang berisi uraian tentang karya prestatif yang baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Sedangkan syarat tambahan dosen yang akan mengikuti seleksi perlu menyertakan surat pernyataan pimpinan terhadap kepribadian dan integritas dosen berprestasi, surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter, pas foto terbaru 3x4 sebanyak 4 (empat lembar), serta Soft-copy dan hard-copy karya tulis ilmiah dan bahan pendukung lainnya rangkap 3 (tiga)

Kesemua syarat itu akan dilengkapi dengan bukti otentik, sertifikat atau surat keterangan pencapaian prestasi tersebut sebelum 20 Juni 2018

Diharapkan dosen terbaik tiap kampus yang berjumlah 250 di Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau dapat turut serta sehingga seleksi lebih proporsional.

Tiga dosen terbaik akan diikutkan dalam pemilihan tingkat nasional. (*)