Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Satuan Polisi Air Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar quick wins atau sosialisasi menolak paham radikal dan anti pancasila kepada masyarakat Jorong Pasar Dua Kecamatan Sungai Beremas.
"Benar, sosialisasi ini kita lakukan untuk masyarakat Kecamatan Sungai Beremas umumnya dan masyarakat Jorong Pasar Dua khususnya, pada Jumat (25/5)," kata Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP Iman Pribadi Santoso melalui Kepala Satuan (Kasat) Polair, AKP Dedy AP di Simpang Empat, Sabtu.
Ia mengatakan pada kesempatan itu ia memberikan sosialisasi mengenai peran keluarga dalam menangkal masuknya paham radikal.
"Peran keluarga sangat penting dalam mengawasi anggota keluarga masing-masing. Perhatikan pergaulan anak-anak dan kebiasaannya sehari-hari," katanya.
Selain itu pemateri lainnya M Sidik memaparkan tentang paham radikan dilihat dari sisi agama.
"Pada kesempatan itu kami juga memberikan sedikit bantuan sembilan bahan pokok kepada 40 orang peserta sosialisasi dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
Menurutnya sosialisasi dilakukan terhadap warga pesisir Air Bangis yang dihadiri oleh warga, tokoh masyarakat dan perangkat nagari atau desa, sekcam, perwakilan Danramil Sungai Beremas dan pihak terkait lainnya.
"Sosialisasi ini merupakan upaya dari pihak kepolisian dalam rangka memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya paham tersebut," katanya.
Ia menyebutkan, paham itu identik dengan kekerasan dan membahayakan para warga. Sosialisasi itu dilalukan agar paham tersebut tidak tumbuh berkembang di wilayah Pasaman Barat dan Sungai Beremas khususnya.
Ia menyebutkan Polair Polres Pasaman Barat akan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik kepada pelajar, tokoh masyarakat, pemuda dan agama maupun organisasi lainnya
"Dengan adanya sosialisasi ini maka seluruh lapisan masyarakat yang ada akan memahami bahayanya. Paham itu jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," sebutnya.
Ia mengemukakan paham itu dikhawatirkan akan menpengaruhi generasi muda terutama kalangan pelajar yang ada.
Untuk itu, ia mengharapkan kepada warga jika melihat dan menemukan paham yang seperti itu atau terlihat aneh maka diharapkan segera laporkan kepihak yang berwajib. (*)
Berita Terkait
Rektor nonaktif UP jalani visum psikiatrikum di Rumah Sakit Polri
Jumat, 22 Maret 2024 10:50 Wib
Kemenkumham Sumbar pastikan penyusunan Ranperda di Sumbar ikuti nilai pancasila
Selasa, 19 Maret 2024 13:58 Wib
Gubernur Sumbar : Semua Perda harus berlandaskan Pancasila
Selasa, 19 Maret 2024 7:15 Wib
Rektor nonaktif UP bantah lakukan pelecehan
Kamis, 29 Februari 2024 12:31 Wib
Pahlawan, sejarah, dan keteladanan
Jumat, 10 November 2023 9:25 Wib
Gubernur : Pancasila terbukti mampu jaga keutuhan NKRI
Minggu, 1 Oktober 2023 13:47 Wib
Presiden Jokowi pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Minggu, 1 Oktober 2023 8:58 Wib
Solok Selatan harapkan Pemuda Pancasila berperan penting bagi kepentingan masyarakat
Kamis, 31 Agustus 2023 18:15 Wib