BNNK Solok sosialisasi bahaya narkotika ke sekolah-sekolah

id BNNK Solok

BNNK Solok sosialisasi bahaya narkotika ke sekolah-sekolah

BNNK Solok saat memberikan informasi tentang rehabilitasi di Koto Baru, Rabu. (Dokumentasi BNNK Solok)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Solok, Sumatera Barat menyosialisasikan bahaya narkotika ke sekolah-sekolah di daerah tersebut guna menekan jumlah korban narkoba dari kalangan pelajar.

"Dalam rangka upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di lingkungan sekolah, BNNK Solok juga telah mengunjungi 11 sekolah di Solok, sebagai bentuk agar tercipta lingkungan sekolah bebas narkotika," kata Kepala Seksi (Kasi) pencegahan dan pemberdayaan Masyarakat BNNK Solok, David Sihotang di Arosuka, Rabu.

Ia mengatakan, sosialisasi ke sekolah-sekolah tersebut merupakan tindakan pencegahan, yang targetnya adalah remaja karena usia tersebut rawan terhadap penyalahgunaan narkotika.

Pihak sekolah juga diminta untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM guru dan siswa terhadap penyalahgunaan narkoba, serta meningkatkan peran organisasi siswa dalam satuan tugas anti narkoba.

Selain itu, BNNK Solok juga gencar melakukan sosialisasi P4GN ke nagari-nagari, terutama di daerah yang rawan. Dari data BNNK Solok, sejak 2016 lalu ada sebanyak 36 kasus narkotika di Kecamatan Kubung, 12 kasus di X Koto Singkarak, dan sembilan kasus di Gunung Talang.

BNNK Solok berharap kepada pemerintah nagari untuk mengencarkan pelaksanaan P4GN di nagari, membentuk dan memberdayakan penggiat anti narkoba nagari dalam pelaksanaan P4GN di nagari.

"Sejauh ini sudah ada dua kelompok penggiat anti narkotika nagari yang telah terbentuk diantaranya di Nagari Singkarak, dan Saningbaka, kita harap nagari-nagari lainnya juga memiliki pegiat anti narkotika," ujarnya

Sementara Kepala BNNK Solok, Azizurrahman mengatakan BNNK Solok ini, menjadi penunjang dan pendorong agar pemakai narkoba melakukan rehabilitasi dan BNNK juga harus berani mengungkap jaringan narkoba.

"Koordinasi dengan pihak kepolisian dan seluruh elemen adalah hal penting dalam kinerja kita, tanpa dukungan semua pihak BNNK tidak akan berjalan semestinya. Narkoba adalah musuh bersama yang harus diberantas," ujarnya. (*)