Legislator minta Pemkab Solok kembangkan padi organik di daerah terpencil

id Padi Organik

Legislator minta Pemkab Solok kembangkan padi organik di daerah terpencil

Anggota DPRD Kabupaten Solok dan ketua Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu. (Dokumentasi pribadi)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Anggota DPRD Kabupaten Solok, Jonfirman Pandu meminta pemerintah setempat mengembangkan produksi beras organik melalui pertanian berbasis teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah terisolir.

"Setiap musim tanam tiba, petani di daerah terisolir seperti di Nagari Garabak Data, Simiso, Batu Bajanjang, Kapujan dan Sibie Aie selalu mengalami kelangkaan pupuk kimia. Kalaupun ada pupuk kimia, harganya sudah sangat mahal karena besarnya biaya transportasi," katanya di Arosuka, Rabu.

Lanjutnya, semua ini menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Produktivitas petani sangat rendah dan hasil pertanian hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jadi mereka tidak bisa mendapatkan hasil panen yang cukup.

Menurutnya untuk meningkatkan produktivitas petani sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, sebaiknya petani yang ada di daerah terisolir itu diarahkan untuk membudidayakan beras organik yang lebih minim pupuk kimia.

Budidaya beras organik jauh lebih menguntungkan dari pada budidaya secara konvensional. Karena tanaman padi organik tidak perlu memakai lahan yang luas dan harganya jauh lebih tinggi dari beras hasil pertanian konvensional.

"Namun karena keterbatasan ilmu, tidak banyak petani yang menekuni pertanian organik ini," ujarnya.

Untuk itu, agar petani bisa menikmati keuntungan dari budi daya beras organik, Pemda setempat seharusnya melakukan pembinaan dan mengarahkan petani daerah terisolir untuk berbudidaya beras organik.

"Untuk mengarahkan petani di daerah terisolir membudidayakan beras organik ini tidaklah terlalu sulit, karena petani di daerah itu sudah terbiasa menggunakan pupuk kandang," ujarnya.

Dalam budidaya itu, petani hendaknya diarahkan untuk memanfaatkan teknologi. Petani hendaknya difasilitasi agar bisa memanfaatkan mesin panen, mesin tanam dan mesin lainnya. Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan akan terjadi peningkatan hasil sekaligus menurunkan biaya produksi.

Sementara itu, Bupati Solok, Gusmal mengatakan pertanian organik untuk tanaman padi telah dilaksanakan dari sejak tahun 2007, cuma masih terbatas di daerah Nagari Sariek Alahan Tigo.

Di Sariek Alahan Tigo telah diproduksi beras organik dengan varietas beras merah, beras hitam (siarang) dan beras putih. Beras organik ini telah mendapatkan sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO), ditanam dengan luas 29,5 ha dan telah diekspor ke luar negeri.

“Beras organik juga sudah berkembang di Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Bukit Sundi. Untuk daerah terisolir seperti Kecamatan Tigo Lurah memang belum. Diharapkan pada ke depan budidaya beras organik ini juga dikembangkan di daerah terisolir," katanya.