Lubukbasung (ANTARA) - Perantau asal Bancah, Nagari atau Desa Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengembangkan padi organik diatas lahan sekitar tiga hektare.
Salah seorang perantau Ramadhani Putri di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan ia mengembangkan padi organik tersebut bersama saudara atas nama Muhammad Iqbal dengan membentuk dua kelompok yakni, Kelompok Tani Bancah Sepakat dan Kelompok Hutan Lestari.
"Awalnya kami pulang kampung dan melihat banyak hal yang perlu kita kembangkan. Bekal ilmu pengetahuan ketika menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), disertai pengalaman hidup dan jaringan yang cukup memadai, menggerakan hati kami untuk mengembangkan padi organik," katanya.
Ia menambahkan padi organik tersebut pertama dikembangkan di lahan seluas 2,5 hektare dan berkembang menjadi tiga hektare.
Kelompok Bancah Sepakat sudah berjalan lima tahun lebih dan kini mengembangkan padi organik dengan segala macam terhindar dari pengaruh zat kimia.
"Dari luas lahan dua hektare dengan produksi sekitar satu ton dengan harga beras sekitar Rp20 ribu per kilogram," katanya.
Ia mengakui biaya produksi padi organik tersebut cukup murah, karena menggunakan pupuk kompos dengan mengolah tanaman sekitar.
Untuk menghindari tanaman padi terhindar dari penyakit menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) dengan bahan baku jerami, batang pisang, rebung, buah, nasi dan keong.
"Pemakaian MOL ini setelah 10 hari bibit padi ditanam. MOL jerami dan pisang untuk penyubur tanah, MOL rebung dan nasi sebagai nutrisi penyubur biji padi. Sedangkan MOL keong sebagai sumber tambahan protein pada tanaman padi." katanya.
Ia menambahkan jenis bibit lokal yang dikembangkan berupa Bujang Merantau dan Kahayan. Sedangkan bibit Mentik Susu berasal dari Magelang, Jawa Tengah.
Ia berharap dengan meningkatkan mutu dan kualitas tanaman padi ini dan meningkat pendapatan petani. Padi dengan hasil beras organik jelas lebih menyehatkan untuk konsumsi manusia.
Serta sangat ramah lingkungan sebagai alam tempat hidup masyarakat dan semoga ini menjadi percontohan dan berkembang semakin lebih baik.
Berita Terkait
Pemkab Agam siapkan program integrasi layanan primer tongkat kesehatan masyarakat
Selasa, 30 April 2024 15:11 Wib
DPRD Agam berikan 51 rekomendasi-catatan terhadap LKPJ bupati 2023
Senin, 29 April 2024 15:48 Wib
DPW PKS Sumbar kenalkan lima kader maju Pilkada Agam
Senin, 29 April 2024 14:40 Wib
BKSDA Sumbar tangani lima konflik satwa liar di dua kabupaten
Minggu, 28 April 2024 15:04 Wib
Pemkab Agam sepakati upaya pastikan ketersediaan pangan
Minggu, 28 April 2024 13:06 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib
Polres Agam rekayasa lalulintas sistem buka tutup jalan provinsi Lubuk Basung-Bukittinggi
Sabtu, 27 April 2024 13:00 Wib
Pemkab Agam lakukan berbagai terobosan optimalkan PAD
Jumat, 26 April 2024 15:41 Wib