Pemkot Padang hadirkan festival seni dua minggu sekali setiap bulan di kawasan pantai Padang

id Medi Iswandi

Pemkot Padang hadirkan festival seni dua minggu sekali setiap bulan di kawasan pantai Padang

Kepala Disbudpar Kota Padang, Medi Iswandi. (Antara)

Ini sebagai pentas para seniman untuk mempertunjukkan keahliannya dan dipusatkan di Gelanggang Silih Baganti Pujasera
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menghadirkan kegiatan rutin festival kesenian selama dua minggu sekali setiap bulan pada tahun 2018 di kawasan Pantai Padang.

"Ini sebagai pentas para seniman untuk mempertunjukkan keahliannya dan dipusatkan di Gelanggang Silih Baganti Pujasera," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang Medi Iswandi di Padang, Jumat.

Dia menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk meramaikan Pujasera yang saat ini juga menjadi salah satu pusat kuliner di kawasan Pantai Padang.

Di samping itu kegiatan ini menjadi salah satu realisasi program pemerintah untuk memperbanyak kegiatan pariwisata dalam bentuk festival.

"Akan hadir seniman lokal, daerah, nasional bahkan mancanegara dalam kegiatan di lokasi yang dahulu kantor pemerintahan tersebut," ujar Medi.

Kegiatan musik ini juga sebagai langkah pemkot untuk mengakomodasi bakat dan keinginan masyarakat dalam dunia kebudayaan.

Kegiatan ini dibuka secara gratis dan diselenggarakan setiap akhir pekan.

"Intinya untuk meningkatkan jumlah wisatawan setiap akhir pekan," kata dia.

Dia menyebutkan pada 2017 lalu wisatawan yang berkunjung ke Padang mencapai 3,6 juta orang.

Tahun ini pihaknya menargetkan sekitar 3,8 juta wisatawan hadir di Padang.

Diharapkan festival dua mingguan ditambah festival kebudayaan lainnya dapat mewujudkan peningkatan jumlah tersebut.

Sementara itu salah satu tokoh budaya Sunda di Padang Aji Rukmana menilai Pemkot harus lebih sering menggelar kegiatan festival yang juga bersifat akulturasi budaya.

Akulturasi atau perpaduan ini tentu disesuaikan dengan kondisi di Padang.

Menurutnya hal ini dapat dilakukan bila semua seniman lintas budaya dapat bersatu dan memunculkan ide.

Kemudian baru pemerintah mengakomodasinya melalui pemberian fasilitas. (*)