Batusangkar, (Antara) - Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, berada dalam kategori 'sedang' pada pengukuran Indeks Ketahanan Daerah (IKD) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat dan BPBD setempat.
Fasilitator Nasional Penilaian Ketahanan Daerah, Efrinda A Ayuningtyas di Batusangkar, Kamis, mengatakan penentuan kategori tersebut berdasarkan diskusi dan pengukuran terhadap 71 indikator dengan tujuh prioritas.
"Dalam pengukuran tersebut kami melibatkan beberapa pemangku kepentingan serta pihak terkait yang ada di Tanah Datar," katanya dalam diskusi grup terfokus dan sosialisasi penilaian Kabupaten Tanah Datar yang digelar pada 19-21 Desember 2017.
Ia menyebutkan nilai paling tinggi dari tujuh prioritas tersebut ada pada bagian peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana.
Menurut dia, konsep mitigasi bencana yang ada di Tanah Datar sudah baik dari semua ancaman bencana yang ada dan seluruh detil ancaman sudah dipahami secara menyeluruh.
"Hal tersebut terbukti dengan telah dilakukannya berbagai sosialisasi dan simulasi dalam penanggulangan bencana kepada masyarakat," ujarnya.
Selanjutnya ia menambahkan untuk nilai paling rendah ada pada aspek pengkajian risiko dan pelayanan terpadu.
Untuk itu ia mendorong agar pemerintah daerah meningkatkan kajian terhadap risiko bencana serta menyusun kajian risiko yang diwujudkan dalam bentuk penyusunan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).
"Dengan ini kami merekomendasikan agar pemerintah daerah dapat melakukan penguatan terhadap kebijakan dan kelembagaan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Indra Kesuma mengatakan pengukuran ini sangat penting untuk mengetahui kekurangan yang ada guna menentukan langkah ke depannya.
Ia mengakui pihaknya memang masih kurang dalam hal pengelolaan arsip sebagai bukti dari kegiatan serta regulasi-regulasi terkait penanggulangan bencana.
"Setelah kegiatan ini kami akan menyerahkan hasil diskusi kepada pimpinan serta membicarakan rekomendasi-rekomendasi yang ada" katanya. (*)