Pemkot Pariaman Berikan Pelatihan Pola Dasar Busana Bagi 20 Perajin

id perajin sulaman

Pemkot Pariaman Berikan Pelatihan Pola Dasar Busana Bagi 20 Perajin

Sejumlah perajin sulaman dan bordir diberikan pelatihan pola dasar busana oleh Pemerintah Kota Pariaman. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat memberikan pelatihan dan pembinaan pola dasar busana bagi 20 perajin di daerah itu.

"Pelatihan tersebut diberikan kepada perajin bordir dan sulaman yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan di Kota Pariaman," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM), Pariaman Gusniyeti Zaunit, di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan pemberian pelatihan tersebut diarahkan kepada penetapan pola dan motif terbaru sulaman maupun bordir yang dihasilkan oleh perajin.

Pihaknya menilai selama ini para perajin bordir maupun sulaman baru memfokuskan pada pola tertentu saja sehingga masih kurang inovasi hasil produksi.

"Pelatihan pola dasar ini diperlukan agar para perajin di Kota Pariaman lebih inovatif dan kreatif dalam menghasilkan sulaman maupun bordir sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi," ujar dia.

Untuk pembaharuan atau inovasi ujarnya, para perajin diarahkan agar memproduksi sulaman maupun bordir sesuai dengan permintaan pasar.

Sebagai contoh para perajin diarahkan agar menghasilkan baju Abaya dengan pola gamis, sehingga memiliki nilai jual lebih di tengah masyarakat.

Selama ini ujarnya, para perajin lebih banyak membuat baju Kuruang atau baju tradisional Minangkabau, sehingga dinilai kurang melakukan inovasi selera masyarakat.

Pemerintah daerah katanya, juga sedang mengupayakan pengembangan beberapa desa yang dinilai bisa menjadi pusat kerajinan sulaman seperti Desa Nareh Satu, Nareh Hilia, Balai Nareh, Padang Biriak-Biriak dan Desa Mangguang yang terletak di Kecamatan Pariaman Utara.

Sedangkan untuk bordir tersebar di beberapa titik seperti Desa Rambai, Sungai Rotan, Desa Jati, yang pada umumnya berada di Kecamatan Pariaman Selatan, Tengah dan Timur.

Sementara itu Ses Fitria salah seorang desainer Kota Pariaman sekaligus pengajar pada pelatihan tersebut mengatakan pembinaan dan pelatihan pola dasar bertujuan agar kerajinan lokal yang dihasilkan bernilai tinggi.

Pihaknya menilai dengan adanya inovasi pola dasar busana maka para perajin bisa lebih berinovatif sehingga memiliki banyak pilihan dalam menghasilkan bordir maupun sulaman. (*)