Sekolah di Padang Panjang Pun Ikut Menerapkan Sistem Pembayaran Non Tunai

id Hendri Arnis

Sekolah di Padang Panjang Pun Ikut Menerapkan Sistem Pembayaran Non Tunai

Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis. (Antara)

Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat akan menerapkan sistem pembayaran non tunai di lingkungan sekolah yang ada di daerah itu untuk menekan hal-hal yang kurang baik dari pola pembayaran.

"Kita akan sosialisasikan dulu melalui Dinas Pendidikan ke sekolah-sekolah, serta mengkaji regulasinya, apakah bisa dengan Perwako yang sudah ada, atau mesti ditambah dengan aturan pelaksanaan tambahan," kata Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis di Padang Panjang, Rabu.

Ia berharap, pihak sekolah dapat mendukung pelaksanaan program ini, dengan meningkatkan pelayanan di sekolah masing-masing, terutama di kantin sekolah yang sering terjadi transaksi jual beli.

"Dinas pendidikan nanti akan turut memfasilitasi urusan ini ke pihak Bank yang ditunjuk, sehingga sekolah-sekolah bisa dengan mudah memulai penerapan program sistim belanja elektronik (e-paymen) di tempatnya masing-masing," sebutnya.

Walikota mengingatkan, aspek kebersihan dan kenyamanan di kantin menjadi sangat penting.

"Dalam hal ini, Disdik saya minta dapat bekerjsama dengan Dinas Kesehatan, terutama menyangkut soal kebersihan dan higienitas makanan yang dijajal di kantin," imbuhnya.

Sitem pembayaran non tunai tersebut diakukan setelah berhasil dilaksanakan ranah pemerintah setempat.

Menurut dia, dari evaluasi selama satu bulan terakhir sejak diluncurkan awal November 2017, program e-paymen berjalan cukup lancar, dan mampu menekan hal-hal yang kurang baik dari pola pembayaran confensional secara tunai yang berlaku selama ini.

"Ya jelas banyak positifnya. Diantaranya pengelolaan keuangan APBD lebih transparan, mengurangi kebocoran uang negara karena sirkulasi uang melalui Bank, menghabisi praktek pungli, lebih efisien dan praktis soal waktu serta tenaga dan lebih hemat administrasinya," paparnya.

Ia mengakui, diawal penerapannya sempat muncul sejumlah keluhan, misal si penerima pembayaran belum memiliki rekening Bank atau ATM, belum terbiasa bertransaksi melalui Bank dan lainnya.

Namun setelah berjalan beberapa waktu, semua mulai merasakan manfaatnya, terutama masyarakat atau penyedia jasa yang terlibat dalam kegiatan yang dibiayai APBD Padang Panjang. (*)