BPBD Pasaman Masih Mencari Peladang yang Hilang di Kawasan Hutan Duo Koto

id BPBD Pasaman

BPBD Pasaman Masih Mencari Peladang yang Hilang di Kawasan Hutan Duo Koto

Tim gabungan yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Pasaman, melakukan pencarian terhadap Sukri (60) seorang peladang yang hilang di kebunnya kawasan hutan Duo Koto Padang Bincu, daerah setempat, Senin (11/12). (Antara Sumbar/Riko Saputra)

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Tim gabungan yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, masih terus melakukan pencarian terhadap Sukri (60) seorang peladang yang hilang di kebunnya kawasan hutan Duo Koto Padang Bincu, daerah setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Maspet Kenedi di Lubuk Sikaping, Senin, mengatakan tim yang terdiri dari personel BPBD, Basarnas, Polri dan TNI serta dibantu masyarakat setempat mulai melakukan pencarian hingga ke dalam hutan.

Ia mengatakan jika pada Minggu (10/12) pihaknya berupaya mencari korban di sekitar perladangan, namun karena belum membuahkan hasil, tim diarahkan memasuki kawasan hutan.

Hingga pencarian hari kedua memang belum menemukan petunjuk dan tanda-tanda keberadaannya, namun akan diupayakan segera menemukan korban.

"Dan jika korban masih belum ditemukan pada hari ini, kita akan mendirikan posko pencarian di lokasi," ujarnya.

Ia menjelaskan korban Sukri (60) warga Teluk Embun, Jorong Bandar Mas, Nagari Cubadak, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman dikabarkan hilang di sekitar hutan Padang Bincu, Dua Koto ketika ia diajak oleh temannya Anton (40).

Korban hilang sejak Sabtu (9/12) sore. Korban berangkat ke hutan sekitar pukul 09.00 WIB. Korban berangkat dari kampungnya menuju kebun karet yang berjarak sekitar dua kilometer dari perkampungan bersama temannya Anto.

"Biasanya setelah selesai menyadap karet ia dan temannya langsung pulang ke rumah sekitar pukul 13.30 WIB. Namun pada hari itu ketika temannya ingin mengajak korban pulang, ia sudah tidak ditemukan di lokasi," ujarnya.

Ia mengatakan teman korban akhirnya langsung pulang karena menganggap korban telah pulang terlebih dahulu.

"Setelah sampai di kampung ternyata korban tidak berada di sana, dan belum ditemukan hingga kini," ujarnya. (*)