Pakar: Dampak Siklon Dahlia Tidak Sampai Sumbar

id Dr Techn Marzuki

Pakar: Dampak Siklon Dahlia Tidak Sampai Sumbar

Pakar bidang atmosfer dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr. Techn Marzuki. (ANTARA SUMBAR/Dokumen Pribadi)

Padang, (Antara Sumbar) - Pakar cuaca dari Universitas Andalas Padang Dr Techn Marzuki menyatakan dampak siklon tropis Dahlia tidak sampai dirasakan di Sumatera Barat.

"Cikal bakal badai yang sebelumnya masih dalam tahap invest area di selatan Pulau Jawa telah berkembang menjadi siklon tropis Dahlia dan itu tidak menimbulkan dampak yang besar bagi Sumbar," katanya di Padang, Jumat (1/12).

Ia menjelaskan dengan posisi Sumbar yang jauh dari lokas terjadinya badai tropis Dahlia disertai pergerakan badai itu menjauh ke arah Selatan Indonesia, maka dampak yang ditimbulkan tidak sampai ke Sumbar.

Selain itu, terpantau juga cikal bakal badai di Samudra Hindia juga berkembang menjadi badai tropis yang masuk pada level satu dengan kecepatan angin sekitar 70 kilometer per jam .

Namun, badai ini bergerak menjauh dari Indonesia ke arah Barat laut dan saat ini posisinya di sebelah Barat India atau berada di laut Arab.

"Badai ini juga tidak akan menimbulkan dampak bagi Sumatera," ujarnya.

Kemudian, sebuah tahap invest area juga baru teramati di lautan sekitar Utara Aceh dengan posisi 6,8 Lintang Utara dan 96,8 Bujur Timur atau sekitar Laut Andaman.

"Pusat tekenan rendah ini mempunyai kecepatan angin sekitar 25 kilometer per jam. Namun, karena pusat tekanan tersebut di sekitar Laut Andaman, kondisi ini akan banyak mempengaruhi cuaca di sekitar Aceh dan Sumatera Bagian Utara," katanya.

Untuk Sumbar, cikal bakal badai di Laut Andaman belum memberikan dampak yang berarti. Tetapi, awan-awan hujan masih teramati di atas Sumbar dengan jumlah kecil.

Sedangkan awan-awan hujan bervolume besar terjadi di sekitar invest area di Luat Andaman dan di sekitar Badai Tropis Dahlia.

Selain kondisi tersebut, cuaca yang terjadi di Sumbar masih dipengaruhi oleh osilasi Madden-Julian, yang mana saat ini berada pada fase 4 yang artinya pusat tekanan rendah dalam skala besar yang mendatangkan awan-awan super sedang berada di atas Indonesia.

"Diperkirakan dalam satu minggu ke depan, osilasi ini sudah menghilang dan kemungkinan cuaca di Indonesia kembali cerah jika tidak ada faktor lain seperti badai atau ganguan lain," ujarnya. (*)