200 Butir PCC Ditemukan di Banjarmasin

id PCC

200 Butir PCC Ditemukan di Banjarmasin

Tim gabungan Mabes Polri dan Polres Banyumas, memeriksa alat yang digunakan untuk memproduksi pil PCC, saat penggerebekan pabrik pembuat pil PCC, di Kelurahan Pabuaran, Purwokerto, Banyumas, Jateng, Selasa (19/9). Polisi menggerebek pabrik pembuatan pil PCC dengan kapasitas ratusan ribu butir per malam, yang menggunakan dua bangunan ruko dilengkapi dengan peredam suara, yang berkedok sebagai depot air minum isi ulang. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/pd/17.)

Banjarmasin, (Antara Sumbar) - Satuan Reserse Narkoba Polresta Banjarmasin yang dipimpin Kasat Narkoba Kompol Herry Purwanto Sik di Banjarmasin, berhasil menyita 200 butir obat yang diduga sebagai obat jenis PCC.

"Sementara ini dugaan kuat obat tersebut adalah obat PCC sesuai logo yang tertulis dalam obat tersebut," kata Kapolesta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana Sik di Banjarmasin, Minggu.

Dikatakannya, pengungkapan kasus obat yang diduga sebagai obat PCC itu terjadi pada Sabtu (23/9) malam, sekitar pukul sekitar pukul 21.00 WITA di Jalan Mahoni Gang Mahoni I RT35 RW10 Kel. Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara.

Sedangkan untuk penangkapan terhadap pelaku terjadi di Jalan Mahoni Gang Mahoni I RT 35 RW 10 Kel. Sungai Miai Kec. Banjarmasin Utara.

Dalam penggerebekan itu pelaku yang diketahui bernama M Rudian Noor alias Rudi (27) merupakan warga Jalan Sungai Andai Komp. Jamrud 3 RT 56 Kel. Sungai Andai Kec. Banjarmasin Utara.

Terus dikatakannya, polisi juga berhasil menyita barang bukti 200 Butir obat diduga Somadril yg isinya pil berlogo PCC serta uang tunai sebesar Rp250.000.

Atas perbuatannya itu pria yang masih baru berumur 27 tahun itu terpaksa harus dijerat Pasal197 UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sementara itu Kopolresta Banjarmasin juga mengimbau dengan telah ditangkapnya pelaku pengedar pil PCC 200 butir di wilayah sungai Andai, agar warga masyarakat bisa semakin waspada.

Para orang tua juga diingatkan agar tidak bosan-bosanya mengingatkan para anaknya untuk menjauhi obat-obatan berbahaya. Dan laporkan kepada kepolisian terdekat apabila mendengar informasi terkait peredaran narkotika maupun obat terlarang tersebut. (*)