Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bantuan kemanusian yang dilepas Presiden Joko Widodo merupakan tahap pertama utuk pengungsi yang berasal dari Rakhine State,Myanmar yang saat ini berada di Bangladesh dan bantuan selanjutnya sudah dipersiapkan.
"Presiden tadi sudah menyampaikan bahwa ini tahap pertama akan ada tahap-tahap berikutnya," kata Retno usai mendampingi Presiden melepas bantuan kemanusian untuk para pengungsi etnis Ronghiya yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu.
Retno kembali menyebut bahwa bantuan tahap pertama yang berupa beras, bantuanan makanan siap saji, family kit, tenda pengungsi, tangki air, pakaian anak serta selimut merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi.
"Barang ini kita dahulukan karena yang paling diperlukan saat ini termasuk tenda, karena masalah shelter merupakan tantangan yang paling utama, termasuk tantangan paling utama bagi para pengungsi," jelasnya.
Retno mengungkapkan tahap selanjutnya sudah dipersiapkan dan akan siapkan terus-menerus oleh tim yang ada di lapangan saat ini.
"Sambil mempersiaakan pemberangkatan tahap pertama ini juga dilakukan 'assesment' dan persiapan terus kita lakukan," kata Retno.
Menlu mengatakan saat ini konsisi tidak normal karena dalam kondisi emergensi,sehingga sambil jalan, juga sambil menyiapkan serta
mengurus perizinan agar semuanya berjalan bersama-sama.
"Presiden tadi menyampaikan bahwa dalam bantuan kemanusian ini, diplomasi kemanusian ini kita melakukan sinergi," ungkap Retno.
Menlu mengakui bahwa pada tahap pertama ini memang bantuan dari pemerintah, tetapi pihaknya sudah mendapatkan informasi banyak pihak yang ingin juga memberikan sumbangan bagi para pengungsi Rohingya.
"Itu nantinya kita tampung dan akan disalurkan. Oleh karena itu sinergi antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pemerintah daerah dan lain-lain jadi sangat penting artinya. Kita keluar dengan satu nama Indonesia," jelasnya.
Retno juga mengungkapkan bahwa bantuan Untuk Myanmar saat ini sendang menunggu tentang daftar barang yang paling diperlukan.
"Kemarin saya sudah melakukan komunikasi dua kali dengan pemerintah Myanmar mengenai 'list' yang diperlukan dan begitu kita menerima list tersebut kita kirim. Kita bisa perkirakan barang yang paling diperlukan dan sambil jalan kita persiapkan yang diperlukan Myanmar," jelasnya. (*)
Berita Terkait
Menlu: RI siap kirim bantuan Palestina-Sudan dari jalur udara
Selasa, 26 Maret 2024 16:23 Wib
Retno Marsudi tak bisa pahami sikap PM Netanyahu ingin lanjutkan perang
Kamis, 30 November 2023 11:44 Wib
Menlu sebut tiga fokus Indonesia selama jalankan KTT ASEAN
Senin, 21 Agustus 2023 21:40 Wib
Menlu RI tegaskan AIPF fokus penguatan kerja sama sektor krusial
Senin, 21 Agustus 2023 21:40 Wib
Indonesia terus upayakan dialog inklusif selesaikan konflik Myanmar
Senin, 21 Agustus 2023 16:03 Wib
Menlu: Kepercayaan internasional terhadap Indonesia terus meningkat
Senin, 21 Agustus 2023 14:54 Wib
Indonesia siap sambut para menlu ASEAN dan negara mitra
Senin, 10 Juli 2023 20:04 Wib
Menpora Dito dampingi Retno Marsudi temui Menlu Vanuatu di GBK
Jumat, 16 Juni 2023 20:16 Wib