Peneliti : Kolaborasi Banyak Usaha Bisa Majukan Bisnis Kopi

id helmi

Peneliti : Kolaborasi Banyak Usaha Bisa Majukan Bisnis Kopi

Kopi. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Peneliti dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (sumbar) Prof Dr. Helmi berpendapat kolaborasi dari banyak usaha seperti produksi susu murni dan gula dapat memajukan bisnis kopi di provinsi itu.

"Penikmat kopi tidak selalu meminum kopi hitam, terkadang mereka juga ingin rasa-rasa baru yang disediakan," katanya dalam kegiatan Peragaan Mutu Kopi Sumbar di Padang, Kamis.

Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian itu menilai selama ini banyak pengusaha kopi yang membeli susu untuk bahan mencampur kopi dari luar daerah atau produk jadi dari luar negeri dengan harga yang mahal, padahal di Sumbar terdapat peternakan yang menghasilkan susu sapi.

Kemudian juga gula tebu, katanya di Sumbar penghasil gula tebu juga cukup banyak. Dengan adanya kolaborasi antar pengusaha dan petani di dalam daerah Sumbar dapat memajukan bisnis kopi dan ekonomi masyarakat.

Ia menyebutkan dengan kolaborasi itu perputaran uang di dalam daerah juga meningkat yang akan berdampak pada ekonomi masyarakat.

Sekarang, lanjutnya penikmat kopi tidak hanya kaum tua saja namun anak-anak muda juga sudah banyak menyukai komoditas tersebut terbukti dari banyaknya kafe atau warung-warung kopi yang berdiri di Sumbar.

"Ini adalah peluang untuk memajukan bisnis kopi dan akan memiliki dampak pada petani kopi," ujar dia.

Kemudian ia berharap kepada pemerintah provinsi agar lebih giat melakukan pendekatan dengan petani kopi dan membantu usaha yang memiliki potensi untuk lebih berkembang.

"Selain pemerintah dukungan dari investor dan tanggung jawab sosial perusahaan juga dapat membantu kemajuan bisnis kopi di Sumbar," tambahnya.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar mengatakan provinsi setempat berpotensi untuk memperluas area perkebunan kopi karena penikmat komoditas itu semakin banyak dan sudah masuk pasar luar negeri.

"Saat ini luas area perkebunan kopi mencapai 20.754 hektare dengan produksi 15.670 ton per tahun serta sudah banyak diekspor ke luar negeri," katanya.

Dengan luasnya perkebunan kopi tersebut, ujarnya Sumbar memiliki potensi besar untuk memperluas komoditas itu melalui pertanian kopi dan merangkul masyarakat agar lebih termotivasi untuk menekuni pekerjaan itu. (*)