11 Kecelakaan di Agam Selama Operasi Ramadniya

id Lakalantas, Operasi Ramadniya, Polres Agam

11 Kecelakaan di Agam Selama Operasi Ramadniya

(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Polres Agam, Sumatera Barat, merilis sebanyak 11 kasus kecelakaan di wilayah Polres itu selama Operasi Ramadniya pada 19 Juni sampai 4 Juli 2017.

Kasat Lantas Polres Agam, Iptu Julisman didampingi Kanit Laka Aiptu Ismail di Lubukbasung, Senin, mengatakan dari 11 kasus kecelakaan itu satu orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan 18 orang luka ringan.

"Korban meninggal dunia itu atas nama Rosmani (75) warga Tiku Kecamatan Tanjungmutiara. Korban meninggal dunia setelah ditabrak sepeda motor di Banda Gadang, Kecamatan Tanjungmutiara, Minggu (2/7)," katanya.

Ia menambahkan kecelakaan ini akibat tidak tertibnya pengendara dan ugal-ugalan di jalan raya.

Sedangkan usia mereka masih produktif sekitar 15 sampai 25 tahun.

Menurutnya kasus kecelakaan pada Operasi Ramadniya pada 2017 ini meningkat dibandingkan Operasi Ramadniya 2016. Pada tahun lalu sebanyak 10 kasus, meninggal dunia satu orang, luka berat dua orang dan luka ringan 12 orang.

"Pada Operasi Ramadniya tahun ini terjadi peningkatan satu kasus dibandingkan tahun lalu," katanya.

Ia menambahkan selama Januari sampai 3 Juni 2017 sebanyak 100 kasus kecelakaan, meninggal dunia 10 orang, luka berat 15 orang dan luka ringan 149 orang.

Sedangkan pada 2016 sebanyak 173 kasus kecelakaan, meninggal dunia 25 orang, luka berat 11 orang luka ringan 256 orang.

Pada 2015 sebanyak 193 kasus kecelakaan lalu lintas dengan meninggal dunia sebanyak 42 orang, luka berat 20 orang, luka ringan 283 orang.

Pada 2014 sebanyak 157 kasus kecelakaan, meninggal dunia 23 orang, luka berat 27 orang dan luka ringan 241 orang.

Untuk meminimalisasi kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Agam, pihaknya telah melakukan operasi patuh, memberikan sosialisasi kepada pelajar dan masyarakat.

Namun kesadaran dari masyarakat masih kurang terhadap mematuhi aturan lalu lintas, sehingga kasus kecelakaan lalu lintas tersebut masih tinggi, sebutnya.

"Kami tidak bosan memberikan sosialisasi ini kepada masyarakat dengan tujuan agar angka kecelakaan berkurang nantinya. Kita juga melakukan kerja sama dengan pihak sekolah agar melarang siswanya membawa kendaraan ke sekolah," katanya. (*)