Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menargetkan pemberian vaksin difteri dan tetanus pada 48.765 siswa di 420 sekolah dasar (SD) daerah itu selama November 2016.
"Total siswa tersebut merupakan siswa kelas satu hingga kelas tiga SD se-Kota Padang," kata Kepala Dinkes Kota Padang Feri Mulyani di Padang, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan pemberian vaksin tersebut memang rutin dilakukan yakni berupa Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk meningkatkan imunitas anak terhadap penyakit mematikan khususnya difteri dan tetanus.
"Kalau anak tidak dapat vaksin ini, tubuh mereka akan rentan terhadap virus atau bakteri yang menyebar melalui udara," katanya.
Jika sudah divaksinasi difteri dan tetanus, ujarnya, imunitas anak akan meningkat sehingga saat virus tersebut mewabah tubuh mampu menangkalnya.
Ia menyampaikan kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan selama November 2016 itu dengan rincian kegiataan minggu pertama dan kedua untuk penyuluhan melalui program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) kepada orang tua atau masyarakat setempat.
Kemudian, pada minggu ketiga dan keempat, katanya, petugas kesehatan akan turun langsung ke lapangan dengan mendatangi sekolah-sekolah.
Ia menyebutkan hingga Rabu, kegiatan vaksinasi tersebut berjalan sekitar 50 persen dari target yang diharapkan, dan pihaknya melalui petugas kesehatan di 22 puskesmas daerah setempat terus berupaya maksimal.
"Diharapkan dapat tercapai keseluruhan pada minggu ketiga dan keempat sebab merupakan jadwal petugas turun langusng ke sekolah," ujarnya.
Ia menambahkan jika pelaksanaan kegiatan itu tidak mencapai target maka pihaknya akan jemput bola atau melakukan "sweeping" sehingga semua anak usia sasaran memperoleh vaksin difteri dan tetanus.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang Surya Jufri mengapresiasi kegiatan dinas terkait untuk langsung turun ke lapangan memberikan vaksin bagi siswa SD se-Kota Padang khususnya pada usia sasaran.
"Memang sudah seharusnya dan diharapkan tidak ana anaak yang tidak memperoleh vaksin tersebut," ujarnya.
Ia mengimbau setiap orang tua siswa serta pihak sekolah juga ikut bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
"Orang tua yang anaknya belum divaksin difteri dan tetanus hendaknya melapor pada petugas kesehatan dan petugas hendaknya semakin gencar, apalagi sudah memasuki minggu ketiga November," katanya. (*)
Berita Terkait
Dokter: Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi
Selasa, 30 April 2024 18:16 Wib
Sepekan mengejar imunisasi di Pesisir Selatan berjalan lancar
Minggu, 28 April 2024 9:44 Wib
Puskesmas Lumpo Pesisir Selatan berikan imunisasi Hepatitis B pada tenaga medis
Sabtu, 24 Februari 2024 5:37 Wib
Dokter: Rotavirus penyebab umum diare pada balita dan anak-anak
Selasa, 22 Agustus 2023 14:21 Wib
Hingga 14 Maret 2023, realisasi imunisasi polio tetes di Pariaman capai 65,8 persen
Rabu, 15 Maret 2023 10:26 Wib
18.293 balita di Agam baru dapat imunisasi polio
Senin, 13 Maret 2023 15:36 Wib
Sukseskan imunisasi Polio, Bunda PAUD Padang Panjang harapkan dukungan semua pihak
Senin, 13 Maret 2023 14:16 Wib
Ketua TP-PKK Padang Panjang: crash program polio kepedulian masyarakat atas hak anak
Senin, 6 Maret 2023 15:06 Wib