Ketua TP-PKK Padang Panjang: crash program polio kepedulian masyarakat atas hak anak
Padang Panjang (ANTARA) - Crash Program Polio adalah salah satu bentuk kepedulian semua pihak terutama masyarakat, khusunya orang tua untuk memberikan hak bagi anak untuk mendapatkan imunisasi polio, kata Ketua TP-PKK Kota Padang Panjang Sumatera Barat, dr. Dian Puspita Fadly Amran.
Ia di Padang Panjang, Senin mengatakan polio merupakan penyakit yang membutuhkan penanganan segera, karena berbahaya, mudah menyerang anak usia di bawah lima tahun (balita) yang berumur 0-59 bulan.
"Virus polio menyerang sistem syaraf pusat. Akibatnya anak-anak yang terserang polio akan mengalami kelumpuhan permanen, dan belum ditemukan obatnya," katanya saat peresmian pelaksanaan Crash Program Polio oleh UPTD Puskesmas Koto Katik, di Markas Koramil 01/PP, Senin.
Ia mendorong kader PKK baik itu PKK kota maupun PKK kecamatan dan kelurahan, ikut serta dalam mendata balita yang belum mendapatkan imunisasi polio.
"Kita jemput dan kita fasilitasi untuk bisa mendapatkan imunisasi polio," ajaknya.
Disebutkannya, ini juga tugas bersama baik itu puskesmas, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) serta lainnya untuk bisa menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa pentingnya imunisasi polio.
"Kepada ibu-ibu yang hadir untuk bisa melakukan vaksinasi polio dan vaksinasi lainnya. Jika ada tetangga atau saudara yang memiliki balita namun belum vaksinasi polio untuk dapat mengajaknya," katanya.
Ia menambahkan, karena polio ini kejadian luar biasa, jadi merupakan tugas bersama untuk mengatasinya," sebut Dian.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, menyebutkan sejak Covid-19 menyerang, banyak anak-anak balita yang tidak lengkap imunisasi.
“Sekarang karena polio sudah termasuk ke kejadian luar biasa, jadi diharapkan kepada semua orang tua yang memiliki balita umur 0-59 bulan untuk memberikan anaknya imunisasi polio agar terhindar dari virus polio,” ujarnya.
Pada peluncuran Crash Program Polio tersebut, Kadiskes memberikan imunisasi polio pertama kepada anak Danramil 01/PP sebanyak dua tetes.
Ikut hadir Danramil 01/PP Kapten Inf. Ibrahim dan istri, pengurus organisasi profesi, PPNI dan IDI.
Ia di Padang Panjang, Senin mengatakan polio merupakan penyakit yang membutuhkan penanganan segera, karena berbahaya, mudah menyerang anak usia di bawah lima tahun (balita) yang berumur 0-59 bulan.
"Virus polio menyerang sistem syaraf pusat. Akibatnya anak-anak yang terserang polio akan mengalami kelumpuhan permanen, dan belum ditemukan obatnya," katanya saat peresmian pelaksanaan Crash Program Polio oleh UPTD Puskesmas Koto Katik, di Markas Koramil 01/PP, Senin.
Ia mendorong kader PKK baik itu PKK kota maupun PKK kecamatan dan kelurahan, ikut serta dalam mendata balita yang belum mendapatkan imunisasi polio.
"Kita jemput dan kita fasilitasi untuk bisa mendapatkan imunisasi polio," ajaknya.
Disebutkannya, ini juga tugas bersama baik itu puskesmas, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) serta lainnya untuk bisa menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa pentingnya imunisasi polio.
"Kepada ibu-ibu yang hadir untuk bisa melakukan vaksinasi polio dan vaksinasi lainnya. Jika ada tetangga atau saudara yang memiliki balita namun belum vaksinasi polio untuk dapat mengajaknya," katanya.
Ia menambahkan, karena polio ini kejadian luar biasa, jadi merupakan tugas bersama untuk mengatasinya," sebut Dian.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, menyebutkan sejak Covid-19 menyerang, banyak anak-anak balita yang tidak lengkap imunisasi.
“Sekarang karena polio sudah termasuk ke kejadian luar biasa, jadi diharapkan kepada semua orang tua yang memiliki balita umur 0-59 bulan untuk memberikan anaknya imunisasi polio agar terhindar dari virus polio,” ujarnya.
Pada peluncuran Crash Program Polio tersebut, Kadiskes memberikan imunisasi polio pertama kepada anak Danramil 01/PP sebanyak dua tetes.
Ikut hadir Danramil 01/PP Kapten Inf. Ibrahim dan istri, pengurus organisasi profesi, PPNI dan IDI.