Kemenag Sumbar Imbau Kabupaten/Kota Terapkan Maghrib Mengaji

id Kemenag Sumbar

Pariaman, (Antara Sumbar) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat Salman mengimbau seluruh Kabupaten dan Kota di provinsi itu agar menerapkan Gerakan Maghrib Mengaji karena berguna dalam membentuk mental umat.

"Gerakan Maghrib Mengaji merupakan program yang dicanangkan Kementerian Agama sejak beberapa tahun terakhir, namun belum semua daerah bisa menjalankannya," katanya di Pariaman saat membuka MTQ ke VII tingkat Kota Pariaman, Kamis malam (17/11) .

Ia mengapresiasi Gerakan Maghrib Mengaji yang telah diterapkan oleh kota berjuluk Tabuik tersebut sejak 2012.

Menurutnya Gerakan Maghrib Mengaji yang dilakukan pemerintah setempat akan dapat melahirkan dan membentuk generasi bangsa yang berkualitas, berakhlak, berbudi pekerti serta memahami nilai-nilai keagamaan.

Gerakan maghrib mengaji lanjut dia, didorng dalam Al Quran Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56 yang berbunyi "Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku".

"Agama Islam sudah sangat jelas menegaskan dalam kitab sucinya, oleh karena itu semua pihak harus mendukung dan mendorong suksesnya Gerakan Maghrib Mengaji terutama di Kota Pariaman," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman mengatakan Gerakan Maghrib Mengaji merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan ukhuwah Islamiah dan memperkuat pengetahuan keagamaan terutama bagi anak didik.

Ia menyebutkan Gerakan Maghrib Mengaji sempat terhenti karena minimnya partisipasi masyarakat setempat dalam menjalankannya.

"Kami melihat banyak sekali bangunan rumah ibadah umat muslim di Kota Pariaman yang megah dan indah, namun sayangnya jamaahnya sangat sedikit," ujarnya.

Gerakan Maghrib Mengaji yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah merupakan langkah nyata dalam menuntaskan masyarakat buta aksara tulis baca Al Quran.

Kegiatan tersebut juga selaras dengan salah satu visi misi Kota Pariaman menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang religius dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)