Ahli : Expose Sianida Secara Oral Pada Mirna

id kasus mirna

Jakarta, (Antara Sumbar) - Ahli Forensik dan Kriminologi Universitas Udayana Bali I Made Agus Gelgel Wirasuta menyebutkan terdapat ekspos cairan senyawa sianida secara oral pada tubuh korban dugaan keracunan Wayan Mirna Salihin alias Mirna.

"Ekspos sianida pada tubuh korban melalui rute oral ditandai bukti CCTV," kata Agus di Jakarta Minggu.

Agus juga menuturkan bukti terjadi ekspos sianida juga terdapat korosif pada lambung dan saksi lainnya yang melihat usai Mirna minum kopi Vietnam.

Agus mengungkapkan terjadi absorpsi CN berdasarkan distribusi kafein pada tubuh dan urine Mirna, serta sisa ion Na yang berlebih pada lambung sehingga mengalami tanda kematian akibat keracunan sianida.

"Kesimpulan sianida terabsorpsi menimbulkan simtome keracunan yang ditampilkan korban," ujar Ketua Lembaga Forensik Sain dan Kriminologi Universitas Udayana itu.

Sementara itu, saksi ahli psikologi Universitas Indonesia Antonia Ratih Anjayani menyatakan terdakwa Jessica Kumala Wongso berpotensi memanipulasi isi gelas kopi Vietnam yang dikonsumsi Mirna di Kafe Olivier Grand Indonesia Jakarta Pusat.

Ratih menganalisa terdakwa berpotensi memanipulasi isi gelas yang dipakai Mirna pada rentang waktu antara pukul 16.30 WIB hingga pukul 16.55 WIB.

Ahli toksikologi forensik Mabes Polri Nursamran Subandi melakukan uji coba perbandingan menggunakan barang bukti sisa es kopi Vietnam yang dikonsumsi Mirna dengan es kopi Vietnam lain.

Barang bukti yang diperiksa adalah satu gelas berisi sisa minuman kopi korban kurang lebih 15 ml (barang bukti/BB I), satu botol berisi sisa minuman kopi korban kurang lebih 200 ml (BB II), satu botol berisi segelas minuman kopi pembanding kurang lebih 350 ml (BB III), satu buah pipet berisi cairan lambung kurang lebih 0,1 ml (BB IV).

Selanjutnya, satu toples berisi jaringan lambung dan isinya milik korban (BB V), satu buah toples berisi jaringan hati dan empedu milik korban (BB VI) dan dua buah spoit berisi urine korban volume berukuran kurang lebih 0,1 ml (BB VII).

Nursamran menyatakan berdasarkan uji coba menggunakan sedotan plastik serupa dengan yang digunakan korban saat minum kopi, diperoleh volume rata-rata untuk satu kali sedotan normal kurang lebih 20 ml.

Diungkapkan Nursamran, 20 ml cairan kopi dengan kandungan natrium sianida yang ditemukan dalam barang bukti 14,88 g/l = 0,021 x 14,88 g/l = 0,2976 g/l = 297,6 mg natrium sianida. Artinya, kandungan natrium sianida yang diminum korban berjumlah 297,6 mg.

Berdasarkan referensi, menurut Nursamran dosis mematikan terendah NaCN untuk manusia adalah 2,857 mg/kg.

Sehingga untuk manusia dengan bobot 60 kg, dosis mematikannya 60 kg x 2,857 mg/kg sama dengan 171,42 mg.

"Sesuai perhitungan itu, jumlah NaCN yang diminum korban lebih besar dari dosis yang mematikan," ungkap Nursamran. (*)