Jakarta, (Antara Sumbar) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi bergerak menguat 26 poin menjadi Rp13.184 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.210 per dolar AS.
Kepala riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa rupiah kembali menguat terhadap dolar AS setelah sempat tertekan pada hari sebelumnya (Kamis, 30/6). Pergerakan mata uang domestik itu menunjukkan memudarnya kecemasan Inggris yang keluar dari Uni Eropa (Brexit) dalam jangka pendek.
"Masih kuatnya sentimen dari domestik mampu menahan tekanan rupiah dan kembali bergerak ke area positif," katanya.
Menurut dia, kembali menguatnya nilai tukar rupiah tidak terlepas dari sentimen mengenai disahkannya RUU Pengampunan Pajak, sentimen dari dalam negeri itu masih menjadi angin segar bagi mata uang rupiah. Tak hanya di pasar uang, sentimen pengampunan pajak juga turut memberi sentimen positif pada ekuitas dan obligasi.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa inflasi Juni yang diproyeksikan masih terjaga di level rendah menambah sentimen posiif bagi mata uang domestik. Sedianya, pada akhir pekan ini (Jumat, 1/7) Badan Pusat Statistik mengumumkan laju inflasi Juni 2016.
"Inflasi menjadi salah satu sentimen yang dicermati pelaku pasar. Inflasi Juni diproyeksikan masih stabil," katanya. (*)
Berita Terkait
Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.090 per dolar AS
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:39 Wib
Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.077 per dolar AS
Jumat, 3 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah pada Kamis menguat jadi Rp16.225 per dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 9:29 Wib
BNI hati-hati salurkan kredit valas di tengah fluktuasi rupiah
Senin, 29 April 2024 23:09 Wib
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib