BMKG Pasang 16 WRS DVB di Sumbar

id BMKG, pasang, Warning Receiver System Digital Video Broadcast

Lubuk Sikaping, (AntaraSumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang 16 unit Warning Receiver System Digital Video Broadcast (WRS DVB) atau alat penerima informasi kebencanaan di Sumatera Barat.

Guna mempermudah koordinasi dan juga mengetahui peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam di daerah itu.

Kepala BMKG Kelas 1 Padang Panjang Rahmat Triyono, di Lubuk Sikaping, Senin, mengatakan, hingga kini telah ada 16 unit DVB di Sumbar, yang dapat memantau info gempa, peringatan dini cuaca, serta indeks udara,, dengan tujuan mempercepat penyebarluasan informasi terkait kemungkinan terjadinya bencana alam, atau mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana, serta peringatan dini.

"Dengan adanya DVB ini, para pemangku kepentingan di kabupaten dan kota, yang masuk zona rawan bencana akan dapat lebih tanggap terhadap satu kemungkinan bencana, dengan koordinasi yang dapat lebih cepat dilakukan untuk pengambilan kebijakan penting terkait kebencanaan," kata Rahmat, usai peresmian pemasangan dan sosialisasi DVB dan sumber gempa Sumbar, khususnya daerah Pasaman.

Ia menambahkan, dengan DVB ini, informasi yang didapat BMKG akan langsung dikirim ke setiap server yang ada di kabupaten dan kota. Selain itu juga dikirim pesan singkat kepada nomor telepon selular yang telah terdaftar diserver yang didaftarkan oleh pemerintah masing-masing daerah.

Ia menjelaskan, dengan adanya sitem ini, pihak pemerintah daerah akan lebih mudah mengambil keputusan terhadap tindakan yang akan diambil untuk meminimalisasi dampak bencana.

16 DVB yang telah terpasang tersebut diantaranya enam di Kabupaten Mentawai, kemudian di Kota Padang, Pudalop Sumbar, pelabuhan Teluk Bayur, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, dan yang terbaru di Kabupaten Pasaman.

Sementara itu, pada tahun ini, juga akan dipasang dua DVB lainnya, di Kabupaten Pasaman Barat, dan Lantamal Dua.

Selain itu, untuk enam DVB yang ada di Kabupaten Kepulauan Menatwai, empat diantaranya akan dipindahkan ke Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Pariaman.

"Untuk Mentawai empat DVB akan dipindahkan, karena daerah lain juga membutuhkan, dan disana dua DVB akan tetap ada yakni di Kepulauan Siberut serta Sikakap," ujarnya.

Rahmat menambahkan, untuk Pasaman, kenapa DVB dipasang, sebab daerah ini

termasuk daerah rawan bencana alam, salah satunya terhadap gempa bumi. Dimana di kabupaten ini terdapat jalur patahan semangko, yang sewaktu-waktu dapat saja membahayakan penduduk sekitar.

"Dalam sejarahnya, pada tahun 1977, di Pasaman pernah terjadi gempa dengan

kekutan besar, sebab itu, kelengkapan sarana dan prasarana terkait kebencanaan harus terus ditingkatkan didaerah ini, salah satunya dengan pengadaan alat ini," jelasnya.

BMKG berharap alat tersebut dapat dipergunakan dengan sebaiknya oleh pemerintah daerah, dalam membuat kebijakan, terkait kebencanaan, demikianjuga dengan informasi terhdap masyarakat diharapkan untuk dapat lebih cepat

disampaikan.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasaman sayuti Pohan, menjelaskan, dengan adanya alat ini, kebijakan strategis yang diambil terkait kebencanaan akan lebih baik, dimana setiap pihak yang bertanggungjawab dalam mengambil kebijakan dan menyampaikan informasi dengan tugas masing-masing.

"Dengan ini tanggungjawab tidak hanya ditangan BPBD, namun juga semua instansi dan pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan dan antisipasi bencana sejak dini," kata Pohan. (*)