Pesisir Selatan Perluas Lahan Pala 30 Persen

id Pesisir Selatan

Painan, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat memperluas areal tanaman pala di wilayahnya hingga sekitar 30 persen pada 2015 dibandingkan 2014.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan Kusnadi di Painan, Rabu mengatakan, pada akhir 2014, luas perkebunan pala siap tanam dan berproduksi di kabupaten itu mencapai 846 hektare dan 2015 diperkirakan meningkat menjadi 1,1 ribu hektare.

Ia mengatakan, tingkat produksi buah pala kering pada 2014 dari luas areal tanam tersebut mencapai 174 ton.

Hasil tersebut didapat dengan catatan sekitar 258 hektare di antaranya belum menghasilkan dan 35 hektare lagi mengalami rusak tanam dan membutuhkan peremajaan.

Menurut dia, pengembangan tanaman pala dilakukan di delapan dari 15 kecamatan yang ada yakni Bayang, IV Jurai, Batangkapas, IV Nagari Bayang Utara, Sutera, Lengayang, Koto XI Tarusan, dan Basa Ampek Balai Tapan.

Untuk meningkatkan produksi pala di kabupaten itu, lanjutnya, pemkab sejak beberapa tahun lalu terus berupaya meningkatkan luas areal budidaya di kecamatan-kecamatan yang berpotensi dikembangkan pala tersebut.

Pada 2013, menurut Kusnadi, pemkab meningkatkan luas areal pengembangan budidaya komoditas tersebut di lima kecamatan dari delapan kecamatan yang berpotensi.

Kelima kecamatan itu yakni Batangkapas, IV Jurai, Sutera, Bayang dan IV Nagari Bayang Utara.

Kecamatan tersebut merupakan daerah paling berpotensi sebagai pengembangan pala di antara kecamatan lainnya sesuai dengan cuaca dan kemiringan tanah (lahan) pada lokasi perbukitan tersebut.

"Lima kecamatan itu selama ini sudah menjadi daerah pemasok komoditas pala terbanyak di kabupaten ini. Tanaman pala sudah menjadi unggulan perkebunan masyarakat di lima kecamatan tersebut," katanya.

Suarman (50), seorang petani mengatakan, pala merupakan komoditas yang diminati masyarakat di kabupaten itu sebagai tanaman perkebunan sejak beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan tanaman tersebut karena bagusnya harga jual di pasar dan mudahnya pengolahan buah pala setelah masa panen.

Untuk meningkatkan kualitas dengan harapan menemukan hasil yang lebih bagus, maka petani membutuhkan pembinaan dari pemkab.

Selain itu petani juga membutuhkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam meningkatkan kualitas dan produksi. (*)