Pika Handayani Sarjana Penggerak Pembangunan Terbaik 2015

id Penggerak Pembangunan Terbaik 2015

Jakarta, (Antara) - Pika Handayani dinobatkan sebagai Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan (PSP3) terbaik 2015 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah mampu mengumpulkan poin tertinggi dibandingkan dengan 14 finalis lainnya.

"Sesuai kesepakatan dewan juri, kami tetapkan Pika sebagai peserta PSP3 terbaik 2015. Peringkat ke dua Sulastri Nainggilan utusan Jawa Tengah dan peringkat ke tiga Hardiansyah utusan dari Jawa Timur," kata Ketua Dewan Juri PSP3 Aida Vitayala dalam siaran pers yang diterima media di Jakarta, Jumat.

Selain mengumumkan tiga terbaik, juri juga mengumumkan tiga peserta juara harapan yaitu juara harapan I diperoleh Moh Tarib (Sulawesi Barat), juara harapan II disabet Nurwahida (DKI Jakarta) dan Annisa yang bertugas di DI Yogyakarta memperoleh juara harapan III.

Pengumuman juara PSP3 2015 sendiri dilakukan di Hotel Best Western Hariston, Jakarta, Kamis malam (27/8). Adapun penilaian dilakukan oleh 12 orang dari berbagai disiplin keilmuan.

Pika yang merupakan peserta asal Bengkulu yang ditempatkan di Banten ini sukses dengan programnya.

Selama ditempatkan di Desa Cibua, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Pika berhasil menjalankan tugas pendampingan terhadap warga setempat terutama pemuda serta sukses mengembangkan usaha dengan membuat produk nata de coco dan juga penggemukan bebek.

Dari dua program yang dijalankan, kata Aida, penghasilannya mampu menembus jutaan rupiah. Dengan demikian pihak juri tidak ragu untuk memilih pemuda asal Bengkulu itu sebagai pemenang PSP3 2015.

Aida yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor itu mengaku sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh peserta PSP3. Pihaknya berharap, peserta yang belum bisa menjadi yang terbaik terus berusaha karena peluang untuk lebih baik sangat terbuka.

"Saya ucapkan selamat bagi peserta yang sukses mendapatkan peringkat dalam proses penjurian. Bagi yang tidak mendapatkan peringkat jangan berkecil hati karena Anda semua adalah terbaik dari yang terbaik," kata Aida menegaskan.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara mengaku senang atas terlaksananya penjurian tingkat nasional dengan sukses dan lancar. Mantan Kadispora Sumatera Utara ini pun memberikan apresiasi kepada seluruh finalis yang telah mengikuti tahapan seleksi tingkat nasional.

"Adanya peserta PSP3 berprestasi menunjukkan bahwa program yang salah satu tujuannya untuk kemandirian pemuda ini sudah sesuai harapan. Sebab dengan usaha yang tengah dijalani para peserta PSP3 di desa penempatan, jelas akan mengantarkan mereka menjadi enterpreneurship muda setelah masa tugas mereka berakhir," katanya. (*)