Oposisi Tuduh Rencana Penundaan Inagurasi Chaves Inkonstitusional

id Oposisi Tuduh Rencana Penundaan Inagurasi Chaves Inkonstitusional

Caracas, (ANTARA/Reuters) - Kelompok oposisi Venezuela menuduh pemerintah telah melanggar konstitusi karena mengusulkan untuk menunda upacara pengangkatan Presiden Hugo Chavez yang masih dirawat di Kuba setelah menjalani operasi kanker, Selasa. Sementara sekutu Chavez mengatakan bahwa penetapan tanggal 10 Januari sebagai hari pengangkatan presiden hanyalah "formalitas". Mereka bersikeras Chaves, yang tidak pernah terdengar beritanya selama hampir sebulan terakhir, akan dapat menjalankan tugasnya jika sudah sehat. Penasihat Chaves mengatakan bahwa mantan tentara itu terlalu lemah untuk kembali ke Venezuela setelah memenangi kembali pemilu Oktober untuk jabatan presiden selama enam tahun ke depan. Perdebatan oposisi dan pemerintah itu berpusat pada salah satu pasal dalam konstitusi yang mengatakan bahwa presiden terpilih harus diambil sumpahnya pada 10 Januari, namun undang-undang tersebut tidak menjelaskan lebih jauh apa yang harus dilakukan apabila inagurasi tidak bisa dilakukan tepat waktu. Debat panjang mengenai isu tersebut telah membelokkan perhatian publik dari absennya presiden dari kancah politik dan ketidakmampuan dia untuk berbicara di depan siaran televisi. Kehakiman Utama Venezuela mengatakan bahwa kelompok oposisi dapat mengajukan keberatan terhadap pemerintah dengan agensi internasional mengenai kemungkinan pelanggaran undang-undang protokoler. Di sisi lain, koalisi oposisi Democratic Unity sedang mengadakan rapat untuk memersatukan posisi mengenai isu tersebut. Pemimpin oposisi Henrique Capriles, yang kalah dalam pemilu presiden pada Oktober lalu dari Chaves, mengatakan bahwa obsesi terhadap kesehatan Chavez telah membuat pemerintah tidak bisa mengambil tindakan yang diperlukan. "Kami mempunyai pemerintahan yang tidak memerintah (bekerja), sudah sepenuhnya lumpuh," kata Capriles melalui akun Twitter pribadinya. "Pemimpin-pemimpin palsu itu sama sekali tidak tertarik dengan masalah yang dihadapi rakyat Venezuela," kata dia. Di Twitter sendiri, muncul isu bahwa presiden sudah sekarat dan bahwa pemerintah tidak mengeluarkan foto Chavez untuk menghindari publik mengetahui keadaan fisiknya. "Penundaan itu tidak akan menciptakan kevakuman kekuasaan dan kelompok oposisi tidak bisa berharap Chaves akan turun dari jabatannya pada 10 Januari," kata Cabello, sekutu utama Chavez dan pemimpin Partai Sosialis yang sedang berkuasa. Dia mengatakan bahwa beberapa pemimpin Amerika Latin akan menghadiri upacara pengangkatan itu namun tidak bisa memberi kepastian apakah Chavez dapat kembali ke Venezuela tepat waktu. Di Argentina, juru bicara kepresidenan mengatakan bahwa Presiden Cristina Fernandez akan berkunjung ke Kuba akhir minggu ini, sebagai salah satu bagian dari perjalan ke Timur Tengah dan Asia. Fernandez menurut keterangan jubir tersebut akan mengunjungi Chavez. (*/jno)