Ismawati Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Biomedik

id Ismawati, Raih, Doktor, Bidang, Ilmu, Biomedik

Ismawati Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Biomedik

dr. Ismawati M.Biomed (tengah) didampingi Promotor Prof.dr. Fadil Oenzil PhD, SpGK (kanan) dan ketua sidang Prof.Dr. dr. Eryati Darwin, PA(K) (agung pambudi)

Padang, (Antara) - dr. Ismawati M. Biomed berhasil meraih gelar Doktor bidang Biomedik setelah mampu mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji pada ujian terbuka program doktor ilmu biomedik di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, Rabu.

Ismawati berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan tim penguji yang terdiri dari Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH, Dr. dr. Eva Decroli, SpPd, KEMD, Dr. dr. Afriwardi, SpKO serta penguji eksternal dari Universitas Riau, Prof. Dr. Titania Nugroho, MSi.

Wanita kelahiran Padang 1975 silam itu berhasil meraih nilai cumlaude dengan pujian lewat disertasinya yang berjudul "Analisis konsentrasi low density lipoprotein teroksidasi serum, ekpresi proteasom jaringan dan konsentrasi proteasom serum pada tahap aterosklorosis," yang dipromotori oleh Prof. dr. Fadil Oenzil PhD, SpGK dan dua Co-promotor lainnya, Prof. Dr. dr. Yanriswirasti, PA(K) dan Dr. Dra. Eti Yerizel, MS.

Dalam ujian terbuka tersebut, para menguji menyarankan, hasil temuan dalam disertasi hendaknya memberi dampak terhadap implementasi dan perkembangan ilmu kesehatan di Indonesia.

"Penelitian dan temuan yang luar biasa, ini akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan dan pemahaman baru dikalangan dokter lainnya tentang aterosklerosis," kata penguji, Eva Decroli.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Unand Prof. Dr. Helmi, MSc mengharapkan Ismawati terus melakukan penelitian sehingga semakin jelas penanganan terkait aterosklerosis tersebut.

"Aterosklorosis sudah menjadi penyakit pembunuh nomor satu diIndonesia, ini harus menjadi perhatian serius bagi dokter dan peneliti lainnya," katanya.

Sementara itu, Ismawati sendiri mengatakan, yang baru dalam penelitian tersebut yakni melakukan deteksi dini dan terapi dasar yang terbagi dalam tahap awal, menengah dan tahap lanjut terhadap aterosklerosis yang merupakan penyebab penyakit jantung, stroke dan kolesterol.

"Dari penelitian ini, kita bisa melakukan intervensi terhadap aterosklerosis, sehingga bisa mencegah masuk dalam tahap lanjut," katanya.

Ia menambahkan metode penelitian observasional laboratorium dilakukan pada tikus putih dengan desain cross sectional.

Sampel tersebut katanya, memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

"Kriteria inklusi adalah tikus putih jantan yang mengalami aterosklorosis, sementara kriteria ekslusi adalah tikus yang mengalami hemolisis," katanya.

Ismawati menambahkan, kedepan, penelitian tersebut akan dilakukan kepada manusia, karena sejauh ini baru pada hewan coba. (*)