Padang Panjang: 400 Hektare untuk Padi Salibu

id Padang Panjang

Padang Panjang, (Antara) - Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) memiliki lahan seluas 400 hektare berpotensi untuk pengembangan pertanian sistem pertanaman padi salibu.

"Selama ini pola tanam padi memakai sistem sri atau padi tanam sebatang," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Panjang, Candra di Padang Panjang, Jumat.

Ia menjelaskan, sistem penanaman padi salibu dimulai dari tanam padi sebatang atau sistem sri yang dilanjutkan dengan legowo. "Setelah itu baru dilanjutkan dengan sistem pertanaman padi salibu," ujarnya.

Sistim pertanaman padi salibu adalah satu inovasi pertanaman, dengan sistem itu petani tidak perlu lagi mengolah tanah saat tanam kedua kalinya.

"Petani cukup memotong batang padi yang tinggal setelah panen dan membesarkan anak padi yang tumbuh pada batang-batang padi tersebut," jelasnya.

Menurut dia pertanaman padi salibu, selain hasil panen setara bahkan lebih dari sistem tanam pindah, petani bisa hemat Rp5 sampai Rp6 juta dalam satu hektare, dimana penghematan terbesar itu karena tidak ada lagi biaya pengolahan tanah.

"Dari segi hasilnya juga meningkat hingga mencapai 12,8 ton perhektare dengan umur tanaman sampai panen sekitar 100 hari," katanya.

Ketua Kelompok tani Simbaru Radikal menyebutkan, program pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan harus didukung, karena akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami di kelompok tani sudah mulai menerapkan sistem pertanaman padi salibu. Mudah-mudahan bisa berproduksi sesuai dengan yang diharapkan," katanya. (*)