Hakteknas 2015 Angkat Teknologi Pendukung Nawacita

id Hakteknas 2015 Angkat Teknologi Pendukung Nawacita

Jakarta, (Antara) - Hari Peringatan Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2015 akan mengangkat teknologi-teknologi telah dikembangkan yang dapat digunakan mendukung pelaksanaan Nawacita. "Hakteknas 2015, tema yang dinaikkan soal maritim, pangan, energi. Jadi semua penting sesuai dengan Nawacita," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir dalam "kick-off Hakteknas 2015" di Gedung BPPT II, Jakarta, Kamis. Jika kaitannya dengan energi, menurut dia, teknologi yang disodorkan yakni untuk energi baru terbarukan (EBT), mengingat sumber daya alam Indonesia begitu luar biasa. "Termasuk penggunaan panel surya, harus disempurnakan lagi teknologinya hingga biayanya tidak mahal. Kebetulan saya sudah pakai panel surya di rumah, dan ternyata baterainya jadi boros, dalam waktu 1,5 tahun harus diganti," ujar Nasir. Rekayasa Daya Eksperimen, ia mengatakan saat ini menjadi perhatiannya. "Saya getol promosikan nuklir. Dan sesuai RPJMN periode lima tahun ke depan ini harus disiapkan, makanya laboratorium energi listrik dan nuklir harus segera jalan". Terkait masalah pangan, Nasir mengatakan, hasil riset dan inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), dan Batan harusnya dapat diaplikasikan. "Batan harusnya bisa berkordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk hasil-hasil riset mereka. Dan BSN (Badan Standarisasi Nasional--red) bisa membantu untuk sertifikasi packaging produk pangan," ujar dia. Untuk mendukung maritim, ia mengatakan pesawat juga sangat dibutuhkan selain kapal. Karena itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) diminta harus dapat melakukan roll out pesawat N219 pada Agustus 2015. "Kita tunjukkan ke Presiden teknologi kedirgantaraan kita. Roket juga harus bisa lebih dikembangkan lagi, karena tuntutan Hankam (Pertahanan dan keamanan--red) juga sangat tinggi sekali," tuturnya. Pada kesempatan tersebut, ia meminta agar Lembaga Pemerintah Non Kementerian menggunakan momen Hakteknas 2015 tersebut untuk menunjukkan teknologi yang dapat dimanfaatkan dan dihilirkan ke industri. "Mana teknologi yang mature sampai mana yang dicline harus dipisahkan. Contoh teknologi pangan yang ternyata decline, tapi terus dibuat ya jangan, harus beralih ke teknologi yang baik lainnya," ujar dia. (*/jno)