Pulau Punjung, (Antara) - Ketua KONI Kabupaten Solok, Asfariyul mengatakan dari sekian banyak cabang yang dipertandingkan hanya wushu yang bermasalah, sedangkan yang lainnya berjalan lancar.
"Selama Pelaksanaan Porprov Sumbar XIII di Dharmasraya, hanya cabang olahraga wushu yang bermasalah, sedangkan lainnya berjalan lancar dan tidak ada masalah," kata dia di Pulau Punjung saat perundingan penyelesaian kisruh wushu dengan pihak Pemprov, Jumat.
Dian mengatakan, dengan adanya kisruh ini maka atlet yang bertanding sangat dirugikan, karena sudah maksimal dalam pertandingan, tetapi tidak diakui.
"Kita berharap pihak Pemprov bisa mencarikan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan kasus ini, sehingga tidak ada yang dirugikan," kata dia.
Kisruh wushu sendiri terjadi karena dualisme pertandingan yaitu di lapangan Futsal Sungai Rumbai dan Koto Baru.
Sedangkan pihak provinsi mengklaim jika pertandingan yang resmi yaitu dilaksanakan di Sungai Rumbai, sedangkan pertandingan di Koto Baru hanya eksebisi.
Ketua teknik wushu Sumbar Doni Kurniawan mengatakan, pemindahaan lokasi dilakukan karena lokasi yang di Koto Baru tidak layak, sehingga dipindahkan ke Sungai Rumbai.
"Pada tehnikal mieting yang dilaksanakan pada 15 November pengecoran lokasi tanding di Koto Baru belum layak dan ditunggu masih belum layak sehingga dipindahkan," katanya.
Dia mengatakan, pada 18 November pihaknya sudah mengundang semua KONI Kabupaten/Kota melalui pesan singkat untuk membahas perpindahan tempat ini tetapi hanya beberapa yang datang.
Selain itu tambahnya, pada 16 Desember pihaknya juga sudah mendatangi pertandingan Koto Baru untuk pindah ke Sungai Rumbai, tetapi malah di usir wasit. (rik)
