Ilmu dan Waktu Bisa Diwakafkan

id Ilmu dan Waktu Bisa Diwakafkan

PADANG - Ardhani yang kesehariannya disibukkan dengan kegiatan belajar mengajar di ATIP mewakafkan dua jam waktunya alam seminggu, untuk rutin membina mahasiswa penerima beasiswa Dompet Dhuafa Singgalang di Rumah Binaan (Rumbi) pasir Putih Tabing. Sementara itu Yogi yang sebenarnya sibuk dengan kegiatan ke-tentor-an di Lembaga Bimbingan Belajar ternama di Kota Padang Nurul Fikri pun juga bersedia memberikan ilmu secara cuma-cuma kepada penerima beasiswa tingkat SMA (Oase) Dompet Dhuafa Singgalang.

Keduanya akan rutin membina 30 anak tiap minggu. Pada pertemuan pertama Jumat (22/11) pembahasan pembuka bertemakan "Motivasi dan Trik Merencanakan Hidup".

"Orang-orang besar adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam merencanakan hidupnya, kalau sudah tingkat sekolah menengah apalagi kuliah itu tidak saatnya lagi berleha-leha. Tuliskan mimpi-mimpi adik-adik semua di dream book, dan berkomitmenlah untuk menjadikannya kenyataan," kata Yogi.

Dilanjutkannya, bukankah orang muda yang sukses lebih baik dibanding orang tua yang sukses? Sesegera mungkin rencanakan hidup kita. Ikuti dengan usaha sungguh-sungguh dan doa. Dan yang tak kalah pentingnya adalah jadikan hati seluas samudra.

"Siapkan diri dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam hidup kita, untuk tidak terlarut dalam keterpurukan jika ada kegagalan , tangguh, sungguh-sungguh dan dekat dengan Allah itu kuncinya," paparnya.

Sementara itu Adrian, penerima beasiswa Bidik Misi mengungkapkan pembinaan tersebut sangat membantunya dalam memotivasi diri. "Saya berasal dari keluarga tidak berpunya, saya harus berhasil mengangkat martabat keluarga saya," katanya sungguh-sungguh. (winda)