Lewat Tds Solok Selatan Dikenal Dunia
Ajang Tour de Singkarak (TdS) ke Kabupaten Solok Selatan merupakan ajang untuk memperkenalkan pariwisata daerah tersebut ke dunia internasional.
Wakil Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Sapta Nirwandar mengatakan, jika ajang TdS ini merupakan event untuk memperkenalkan daerah yang dilalui kedunia internasional beserta potensi pariwisatanya.
"Pariwisata Solok Selatan sangat banyak dan selama ini belum terekspose dan dengan adanya TdS ke daerah itu maka merupakan kesempatan memperkenalkannya," jelasnya.
Menurut dia, selama ini masyarakat baik Nasional maupun internasional belum mengenal Solok Selatan dan dengan adanya TdS maka dipastikan semua akan tahu.
Ia mengapresiasi antusias warga Solok Selatan dalam menyambut Tds kedaerah itu dan ini merupakan awal yang bagus bagi daerah itu dalam melaksanakan event tahunan ini.
Selain itu Ia juga mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah daerah setempat karena telaj berhasil mensosialisasikan dengan sukses kepada masyarakat.
"Usaha yang dilakukan oleh pemkab dalam melakukan sosialisasi sangat bagus sehingga semua warga dengan antusias menyambutnya," imbuhnya.
Dia menjelaskan, pariwisata merupakan penggerak ekonomi masyarakat secara lansung.
Sebagai contoh imbuhnya, masyarakat yang datang menyaksikan TdS akan membeli dagangan warga lain dan ini sifatnya lansung.
Dia menyebutkan, sebuah daerah tidak akan masyarakatnya yang miskin jika pariwisatanya maju dan berkembang.
Sebagai contoh katanya, di Denpasar tidak ada masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan sebab pariwisatanya sudah sangat maju dan dikenal dunia internasional.
"Oleh sebab itu ajang TdS ini sangat bagus dalam memperkenalkan pariwisata disuatu daerah agar lebih maju dan diketahui masyarakat luas," jelasnya.
Event tahunan tour de Singkarak merupakan sebuah kebanggaan bagi masyrakat sumatera barat untuk memperkenalkan berbagai budaya serta pariwisata dan potensi daerah di sumbar.
Untuk tahun ini Solok Selatan mendapat jatah finish di Ruang terbuka hijau muara labuh dengan star di Kota sawah lunto dan mencatatkan penonton paling banyak dari peserta lainnya.
Dengan event ini maka sekarang Kabupaten Solok Selatan sudah dikenal di dunia Internasional sebab berbagai media Internasional datang ke Solok Selatan untuk meliput dan menyebarluaskan informasi tentang daerah itu.
Sejak pagi ribuan warga Solok Selatan telah memadati Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muaralabuh yang dijadikan finis etape lima TdS untuk menyambut dan menyaksikan para pebalap etape lima Tour de Singkarak (TdS), Kamis.
Mereka mulai mendatangi RTH Muaralabuh sejak pagi dan rela berpanas-panasan untuk melihat langsung para pebalap TdS yang akan finis di Solok Selatan tersebut.
Juga tampak ratusan pelajar dari semua jenjang pendidikan tumpah ruah ingin menyaksikan dan memeriahkan event tahun yang baru pertama kali menyinggahi kabupaten tersebut sejak digelar pada 2009.
Wali Nagari Lubuak Malako, Kecamatan Sangir Jujuan Rustam Sangir mengatakan, warganya yang datang ingin melihat langsung TdS cukup banyak.
"Masyarakat sangat antusias dan ingin menyaksikan langsung TdS di Solok Selatan karena ini merupakan yang pertama dan rasa ke ngintahuan mereka juga tinggi," katanya.
Untuk membawa para warga, imbuh dia, tidak bisa sekaligus mengingat jarak antara Muaralabuh ke Lubuk Malako mencapai 65 kilometer. Untuk memfasilitasi warga yang ingin melihat TdS, pihaknya telah menyediakan kendaraan roda empat untuk mengangkut mereka.
"Kita harus mengangkut bolak balik para warga tersebut," katanya.
Sementara warga Koto Baru yang tidak jauh dari lokasi finis, Feri, mengaku hanya berjalan kaki ke Ruang Terbuka Hijau Muaralabuh.
"Ini merupakan suatu prestasi bagi pemkab dan kebanggaan bagi masyarakat Solok Selatan secara umum karena event sebesar ini bisa ke Solok Selatan," imbuhnya.
Hanya saja, kata dia, sedikit disayangkan Solok Selatan yang terkenal dengan julukan "Nagari Seribu Rumah Gadang", namun para pebalap tidak melewati kawasan tersebut.
"Kita berharap tahun depan jika TdS masih ke Solok Selatan bisa melewati kawasan Nagari Seribu Rumah Gadang tersebut karena merupakan ikon pariwisata Solok Selatan dan perlu dilihat oleh masyarakat luar dimana budaya Minangkabau masih terjaga di kabupaten ini," ujarnya.