Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menegaskan Tour de PDRI adalah iven baru yang memadukan faktor historis, wisata, pendidikan, budaya dan ekonomi bukan iven pengganti Tour de Singkarak yang batal digelar.
"Ini bukan pengganti TdS tapi iven baru untuk memgingat perjuangan bangsa. Nanti untuk TdS kita siapkan lagi," katanya saat pelepasan pebalap yang mengikuti ajang Tour de PDRI di Gedung Juang 45 Padang, Senin.
Ia mengatakan PDRI adalah tonggak keberlanjutan Republik Indonesia saat agresi Belanda II. Ketika itu pemimpin Indonesia ditangkap Belanda hingga membahayakan kelangsungan NKRI.
PDRI yang dipimpin Ketua Syafruddin Prawiranegara menyelamatkan NKRI. Menginformasikan ke dunia internasional bahwa Negara Indonesia masih ada.
"Inilah yang ingin kita sampaikan dan ingatkan pada generasi muda Indonesia bagaimana pentingnya peran PDRI dalam sejarah bangsa," ujarnya.
Peserta Tour de PDRI akan melewati tujuh daerah di Sumbar mulai dari Bidar Alam Kabupaten Solok Selatan, Pulau Punjung Dharmasraya, Sumpur Kudus perbatasan Sijunjung dan Tanah Datar, Bukittinggi, Payakumbuh dan finish di Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh Kota.
Gubernur berharap kegiatan itu akan menjadi iven tahunan yang akan lebih meriah lagi ke depan.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial mengatakan iven itu bersifat eksibisi dan diikuti oleh 60 peserta permanen dari TNI dan Polri. Ditambah komunitas dan VVIP.
Dari segi pariwisata iven itu akan dikembangkan lagi sebagai wisata sejarah yang bisa dinikmati oleh wisatawan khusus.
"Secara bertahap kita akan evaluasi dan perbaiki semua kekurangannya," ujarnya.***