Manfaatkan Kotoran Ternak, Kota Solok Dapat Bantuan Reaktor Biogas

id Manfaatkan Kotoran Ternak, Kota Solok Dapat Bantuan Reaktor Biogas

Manfaatkan Kotoran Ternak, Kota Solok Dapat Bantuan Reaktor Biogas

Wali Kota Solok Irzal Ilyas mempraktikan cara menghidupkan lampu petromax dari reaktor biogas di rumah salah satu warga.

Solok, (Antara) - Kota Solok mendapat bantuan reaktor biogas berbahan baku kotoran ternak dari Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera (PPES) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Kamis. Penyerahan reaktor biogas tersebut, diserahkan langsung oleh Kepala PPES Kementerian Lingkungan Hidup RI, Drs. Amral Ferry, Msi dan didampingi oleh kepala Bapedalda Sumatera Barat yang diwakili oleh Afrides, SH, Msi yang diterima langsung Wali Kota Solok, Irzal Ilyas Dt.Lawik Basa, kamis. Amral Ferry mengatakan reaktor biogas merupakan sebuah inovasi baru dalam rangka mencarikan solusi terkait kelangkaan gas dan bahan bakar minyak, yang merupakan bagian kebutuhan masyarakat. Reaktor biogas, berbahan baku kotoran sapi yang dari hasil pengolahannya bisa berfungsi sebagai alat penerangan yang dialirkan ke lampu petromax. Selain itu reaktor biogas juga dipergunakan untuk pengganti gas elpiji untuk kompor gas. Lebih lanjut disampaikannya, banyak keuntungan dalam mempergunakan reaktor biogas, selain bahan baku yang mudah didapatkan, reaktor biogas tidak memiliki resiko yang tinggi terjadinya kebakaran. Dalam kesempatan lain, Wali Kota Solok, mengatakan, pemanfaatan kotoran ternak merupakan salah satu altenatif sumber energi ramah lingkungan, dan teknologi ini dapat diaplikasikan lansung oleh masyarakat terutama peternak sapi dalam rangka memenuhi keperluan energi rumah tangga. Terkait dengan lingkungan hidup, kotoran ternak mempunyai andil dalam pencemaran lingkungan dan dapat menggangu kenyamanan hidup masyarakat di sekitar pertenakan sapi yang ada. Kotoran sapi yang menumpuk akan mengandung racun dan bakteri colly yang nantinya akan mencemari air tanah dan air sungai disekitar nya. Ia melanjutkan, Kota Solok merupakan daerah yang berpotensi untuk pengembangan reaktor biogas karena mayoritas masyarakat daerah itu adalah peternak sapi rumahan. Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1.945 ekor sapi yang dipelihara oleh masyarakat kota Solok, baik secara perorangan maupun secara berkelompok, katanya. (cpw)