Pemkab Pasaman Barat Kecam Kekerasan Anak dan Perempuan

id Pemkab Pasaman Barat Kecam Kekerasan Anak dan Perempuan

Simpang Ampek, (Antara) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat mengecam berbagai kekerasan terhadap anak dan perempuan. "Kekerasan tidak hanya menyakiti fisik korban tetapi juga merusak mental bahkan masa depan korban itu sendiri. Namanya kekerasan di dunia ini jelas ditentang semua agama dan Ras," kata Kepala Kantor Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) Pasaman Barat, Nina Bahar saat sosialisasi terhadap kepala sekolah dan guru di Simpang Ampek, Selasa. Ia menjelaskan untuk menyikapi sejumlah fakta miris yang menggemparkan dunia pendidikan di Sumbar maka sosialisasi kepada kepala sekolah dan guru dilakukan. "Mudah-mudahan kekerasan terhadap anak di Pasaman Barat tidak akan terjadi," katanya. Pihaknya sengaja menghadirkan seluruh kepala sekolah dan guru BP dengan harapan kejadian yang melukai hati para orang tua ini tidak terjadi di Pasaman Barat. Melalui sosialisasi itu pihaknya mengajak agar para kepala sekolah, guru BP dan orang tua wali murid untuk proaktif dalam menekan indikas kekerasan disekolah. Ia menjelaskan kekerasan tidak hanya terjadi di keluarga/KDRT, tapi juga ada beberapa jenis kekerasan yang orientasinya melanggar Undang-undang (UU) tentang perlindungan perempuan dan anak. Ia mengharapkan kepada seluruh tenaga pendidik mengajak agar proaktif menyikapi kekerasan yang ditemui. Baik itu dengan melaporkan indikasi kekerasan yang diketahui pada pihak berwajib maupun pada KPP-PA. "Kami siap menerima dan memotori korban kekerasan untuk mendapatkan perlindungan. Maka dari itu jangan ragu untuk melaporkan jika menemukan atau mengetahui ada indikasi kekerasan di lingkungan kita," jelasnya. Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Polres Pasaman Barat, Kejaksaan dan lainnya," sebutnya. (*/alt)