Pemkab Solok Selatan Bangun Bendungan Sementara Aliri Sawah Warga

id banjir solok selatan

Pemkab Solok Selatan Bangun Bendungan Sementara Aliri Sawah Warga

Seorang anak bermain di hamparan bekas sawah yang terendam air daerah Bomas, Nagari Bomas, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat membangun bendungan sementara pengganti irigasi yang rusak akibat banjir bandang, agar suplai air ke sawah masyarakat tidak terganggu.

"Akibat banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tangah, lima irigasi rusak total dan untuk sementara kami membendung sungai Batang Lolo dengan batu guna mengaliri sawah warga," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan setempat, Hanif Rasimon di Padang Aro, Jumat.

Banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tangah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh pada Kamis (14/9) merusak lima irigasi yaitu Mudiak Sako Rambutan, Sako Rambutan yang dibangun melalui swadaya masyarakat.

Selanjutnya irigasi Sungai Rambutan, Bandar Batang Lolo dan Batang Lolo Satu yang dibangunan pemerintah setempat.

Irigasi Sungai Rambutan mengaliri 96 hektare sawah warga sedangkan Batang Lolo dan Batang Lolo Satu mengaliri 25 hektare.

Kepala Bidang PSDA Alvino Sendra menambahkan, untuk proses perbaikan tiga unit irigasi membutuhkan dana Rp3 miliar.

"Masing-masing irigasi membutuhkan dana Rp1 miliar sebab badan sungai turun karena banjir bandang sehingga butuh bendungan lebih tinggi dari sebelumnya," ujarnya.

Terkait pembersihan jaringan irigasi kata dia, dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat sekitar.

"Jaringan irigasi telah dipasangi beton dan pembersihan tidak bisa dengan alat berat sehingga masyarakat sekitar bergotong royong," kata dia.

Sedangkan untuk pembangunan baru tiga unit irigasi ini kata dia, diupayakan bantuan dari pemerintah pusat.

Pemkab Solok Selatan juga memperpanjang masa tanggap darurat banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tengah selama 14 hari, 22 September hingga 5 Oktober 2017.

Sebelumnya Pemkab Solok Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari dari 15 hingga 22 September 2017, bencana banjir bandang yang melanda Nagari Pakan Rabaa Tengah.

Alasan diperpanjang masa tanggap darurat di antara pembersihan fasilitas dan sarana umum yang terdampak langsung "galodo" pada Kamis (14/9) belum tuntas, pembersihan lumpur yang menimbun rumah masyarakat yang terkena banjir juga belum selesai.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan agar Solok Selatan secepatnya mendata kerusakan akibat banjir dan melaporkan ke provinsi untuk dilanjutkan ke kementerian terkait.

"Kita upayakan seluruh perbaikan pascabanjir dananya dari pusat dan apabila tidak bisa provinsi juga akan membantu," kata dia.

Selain itu katanya, masyarakat jangan hanya mengandalkan pemerintah saja untuk membersihkan material banjir tetapi bisa dilakukan dengan gotong royong. (*)