Pemkab Agam Butuh Lokasi Pemasaran Ikan Lele

id ikan lele

Pemkab Agam Butuh Lokasi Pemasaran Ikan Lele

Wawako Padangpanjang Edwin Panen lele kelompok budidaya ikan lele Lembah Sejahtera kelurahan Sialaing Bawah, Selasa (5/2) ()

Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Pemerintah kabupaten Agam, Sumatera Barat, membutuhkan lokasi pemasaran ikan lele karena produksi di daerah itu mencapai tujuh ton per bulan, sementara kebutuhan untuk dikosumsi dan pengolahan hanya empat ton per bulan.

"Dengan kondisi ini pembudidaya ikan kesulitan untuk memasarkan ikan lele tersebut," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Minggu.

Ia mengatakan, produksi ikan lele sekitar delapan ton per bulan itu berasal dari 25 kelompok budidaya ikan yang tersebar di Kecamatan Tilatangkamang, Kamangmagek, Lubukbasung, Tanjungmutiara, Ampeknagari, Palembayan, Tanjungraya dan Palupuh.

Sementara kebutuhan ikan lele untuk keburuhan masyarakat, rumah makan dan lele asap di daerah itu hanya sekitar empat ton per bulan.

"Kita akan memfasilitasi pembudidaya ikan untuk memasarkan ikan lele tersebut, agar mereka tidak kesulitan untuk memasarkan," katanya.

Saat ini, tambahnya, harga ikan lele di pasar tradisional sekitar Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram.

Sedangkan harga ikan lele tingkat pembudidaya hanya Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram.

"Pada musim panen harga ikan lele hanya Rp16 ribu per kilogram," tegasnya.

Ia menambahkan, Agam merupakan pemasok ikan air tawar jenis nila terbanyak di Sumbar. Ikan tersebut dipasarkan di pasar tradisional kabupaten, kota di Sumbar, Riau dan Jambi.

Pada 2017, DPKP Agam menargetkan sebanyak 30.000 ton yang berasal dari kolam air tenang seluas 2.900 hektare, kolam air deras 260 petak dan minapolitan seluas 263 hektare.

Selain ikan air tawar, pada 2017 pihaknya juga menargetkan produksi ikan laut sebanyak 7.175 ton. (*)