Pariaman (ANTARA) - Balai Benih Ikan (BBI) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengupayakan membenahi sarana dan prasarana guna meningkatkan produksi dan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami akan membuat proposal agar BBI Pariaman mendapatkan Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," kata Kepala BBI Pariaman Bahagia Fitri di Pariaman, Selasa.
Ia mengatakan saat ini pihaknya terkendala produksi akibat kondisi kolam yang mulai banyak retak akibat gempa dan lapisan semen yang sudah menipis.
Selain itu, lanjutnya pihaknya juga terkendala suplai air karena air yang digunakan saat ini menggunakan irigasi yang sudah mulai tercemar oleh aktivitas manusia dan pertanian.
"Oleh karena itu diperlukan pipa air tersendiri agar kualitas air kolam terjaga serta memiliki bak penampung, serta pipanisasi di dalam BBI," katanya.
Saat ini, lanjutnya untuk menjaga kualitas air pihaknya menampung air irigasi untuk dilakukan sterilisasi selama beberapa hari yang tentunya hal tersebut dapat memperlambat proses produksi.
Ia menyebutkan saat ini PAD dari penjualan calon indukan lele mutiara periode Januari-Oktober 2023 mencapai Rp110 juta dari Rp225 juta yang ditargetkan oleh DPRD setempat.
Ia menyampaikan rendahnya PAD tersebut tidak saja akibat kondisi BBI saat ini namun juga harga jual indukan lele mutiara yang merupakan unggulan BBI tersebut hanya Rp60 ribu per kilogram serta daya beli yang mulai berkurang.
"Untuk harga memang tidak bisa ditingkatkan karena itu merupakan kebijakan dari KKP," ujarnya.
Ia menambahkan meskipun PAD masih sekitar Rp110 juta namun BBI Pariaman dinilai memiliki pendapatan besar dibanding dengan BBI kabupaten dan kota lainnya di Sumbar.
Sebelumnya, Balai Benih Ikan (BBI), Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memproduksi dan memasarkan sekitar 1,6 ton calon indukan lele jenis mutiara kepada sejumlah daerah di Sumatra pada periode Januari-Oktober 2023.
"Pada tahun ini kami telah mendistribusikan calon indukan lele mutiara kepada 15 kabupaten dan kota di Sumbar dan sejumlah provinsi di Sumatra yaitu Jambi dan Kepulauan Riau," kata Kepala BBI Kota Pariaman Bahagia Fitri di Pariaman.
Ia mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Balai Riset Pembudidayaan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memudahkan pembudidaya lele mengakses benih lele berkualitas dan bersertifikat dengan harga terjangkau yaitu Rp60 ribu per kilogram.
Ia menyampaikan dengan adanya indukan lele berkualitas maka dapat membantu pembudidaya lele yang ada di Pariaman serta daerah lainnya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang nantinya berdampak pada peningkatan perekonomian mereka.