Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Sekolah yang mulai menerima murid berkebutuhan khusus di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, akan memberikan perhatian khusus kepada mereka.
"Perhatian khusus pada murid penyandang disabilitas dilakukan setelah adanya indikasi hasil dari deteksi dini yang dilakukan sekolah untuk tingkatan sekolah dasar," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga setempat, Desmon di Padang Panjang, Senin.
Murid yang baru menduduki bangku pelajaran pada sekolah umum tingkat SD belum memiliki riwayat penyandang disabilitas.
Ia menjelaskan murid tersebut memiliki riwayat penyandang disabilitas setelah mulai menjalani proses belajar dan mengajar di sekolah.
Anak berkebutuhan khusus itu diterima pada sekolah umum sesuai dengan tingkatan kebutuhannya, tambahnya.
"Jadi tidak semua anak penyandang disabilitas bisa diterima di sekolah umum, karena akan diseleksi sesuai dengan tingkatan kebutuhan khususnya," katanya.
Sekolah umum yang sudah menerima murid berkebutuhan khusus sudah memiliki guru pendamping.
"Kami sudah menyiapkan satu orang guru pendamping untuk satu sekolah yang sudah mulai menerima murid berkebutuhan khusus," tuturnya.
Selain tingkat SD, sekolah umum tingkat SLTP yang menerima murid berkebutuhan khusus di Padang Panjang SMP 5 dan SMP 3.
"Di dua sekolah ini hanya di SMP 5 ada murid baru berkebutuhan khusus sebanyak dua empat orang," jelasnya.
Sekolah umum yang sudah mulai menerima murid berkebutuhan khusus itu merupakan tindak lanjut pencanangan kota inklusif.
"Ada 10 sekolah yang sudah mulai menerima murid berkebutuhan khusus, masing-masing dua tingkat SMP dan delapan tingkat SD tahun ajaran 2017/2018," katanya.
Ia mengatakan delapan SD yang menerima murid baru penyandang disabilaitas tersebut, yakni SD 08 Kelurahan Ganting, SD 07 Silaing Bawah, SD 15 Tanah Hitam, SD 14 Bukit Surungan, SD 07 Ekor Lubuk, SD 19 Kampung Manggis.
Selanjutnya, SD 14 Kelurahan Koto Panjang dan SD 18 Kelurahan Silaing Bawah. "Sedangkan untuk SMP hanya SMP 5 dan SMP 3," katanya.
Penerimaan murid baru penyandang disabilitas tersebut dilakukan secara bertahap pada sekolah umum, karena Pemkot Padang Panjang masih kekurangan tenaga pendamping penyandang disabilitas di masing-masing sekolah.
Anggota DPRD Padang Panjang, Hendra Saputra mendukung program dari Pemkot setempat untuk menjadikan daerah itu sebagai kota inklusif.
Menurut dia, pencanangan kota inklusif itu akan membentuk mental dari para peserta didik, baik dari murid yang normal maupun penyandang disabilitas.
"Mereka (peserta didik) akan mengetahui kalau ada teman sejawatnya yang tidak normal dan demikian sebaliknya, bagi yang berkebutuhan khusus tidak merasa minder lagi bergaul dengan murid normal lainnya," katanya. (*)
Berita Terkait
Hendri Septa Datuk Alam Batuah Resmi Jadi Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek
Sabtu, 4 Mei 2024 21:04 Wib
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ekos Albar Berpamitan ke Rekan Sejawat di Raker APEKSI
Sabtu, 4 Mei 2024 11:16 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 11:14 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 5:02 Wib
Hendri Septa Bergelar Datuak Alam Batuah Suku Caniago Sumagek
Jumat, 3 Mei 2024 21:40 Wib
Peringati Hardiknas,Semen Padang serahkan bantuan perawatan dan perbaikan komputer untuk SMK
Jumat, 3 Mei 2024 13:25 Wib
Selain hukuman pidana, oknum anggota Polres Padang Panjang terlibat narkoba terancam PTDH (Video)
Jumat, 3 Mei 2024 8:59 Wib
Terlibat narkoba, oknum anggota Polres Padang Panjang terancam sanksi tegas (Video)
Jumat, 3 Mei 2024 8:57 Wib