Jakarta, (Antara Sumbar) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengajak pemudik mengalihkan pemberian langsung angpao ataupun dana sosial Lebaran kepada sektor produktif untuk memberi modal usaha kepada masyarakat perdesaan.
"Tidak melarang pemberian dana secara langsung tapi ada baiknya jika angpao pemudik itu juga ditujukan untuk permodalan usaha masyarakat desa sehingga ekonomi berkelanjutan," kata Direktur Koordinasi Pengumpulan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional Baznas Arifin Purwakananta di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan hampir sepanjang tahun perputaran ekonomi terpusat di perkotaan sehingga roda perekonomian tidak merata sampai ke perdesaan.
Pada kesempatan Lebaran tersebut, pemudik agar turut menggulirkan dananya untuk desa guna pemerataan menilik uang sejauh ini berputar di perkotaan.
Dampak dari hal tersebut, kata dia, kota semakin kaya sementara desa semakin tertinggal perekonomiannya.
Beberapa yang bisa ditempuh, lanjut dia, adalah pemudik menyisihkan dananya untuk usaha produktif di desa seperti untuk peternakan, warung dan lainnya yang relevan.
Menurut dia, teramat sayang jika dana pemudik hanya digunakan untuk pemberian langsung guna aktivitas konsumtif yang cenderung keberlanjutan manfaatnya hanya sekejap atau tidak untuk jangka panjang.
Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik menuju kampung halaman untuk Lebaran tahun 2017 sekitar 19 juta orang atau naik sekitar 4,8 persen dibanding tahun lalu. Bank Indonesia memperkirakan dari jumlah pemudik itu terdapat kebutuhan dana mudik mencapai Rp167 triliun.
"Terdapat 29 persen dari Rp167 triliun akan menjadi dana sosial yaitu sekitar Rp48,9 triliun. Dana sebesar itu jika separuhnya digunakan untuk dana permodalan tentu akan mampu memberdayakan masyarakat perdesaan sehingga dana tidak hanya terkonsentrasi di perkotaan," kata dia.
Dia mengatakan dana sosial jika dialihkan kepada sektor produktif maka akan turut menyebar kesejahteraan dari kota menuju desa.
Baznas, kata dia, mendorong agar masyarakat memberi arti mudik juga sebagai alat bagi keberdayaan desa dan kampung halaman. Devisa mudik baik berupa dana belanja bagi UKM, juga donasi sosial dapat juga membantu berbagai kebutuhan sosial di desa kampung halaman.
"Baznas juga mengimbau agar para pemudik dapat bersedekah, membantu saudara yang membutuhkan. Dengan bersedekah, diharapkan perjalanan mudik dapat membawa berkah bagi kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya," kata dia.
Arifin juga mengajak pemerintah daerah untuk turut berkontribusi dalam mendorong dana sosial pemudik agar dialokasikan kepada sektor produktif daripada konsumtif sehingga bisa memberdayakan desa.
Pemerintah daerah, kata dia, memiliki kemampuan untuk melakukan intervensi optimalisasi dana sosial pemudik. Dalam hal ini, pemudik dan Pemda dapat bersinergi seperti pemudik menyediakan dana sosial untuk berbagai usaha sementara Pemda membantu membuka akses pemasaran produk.
"Kami dalam hal ini melakukan kampanye agar pemudik dapat menggunakan dana sosial untuk sektor produktif di perdesaan," katanya. (*)
Berita Terkait
Tujuh mahasiswa binaan Baznas Agam diwisuda dengan predikat cumlaude
Senin, 22 April 2024 16:49 Wib
Baznas Kota Solok terima penghargaan program Bapak Asuh Anak Stunting
Selasa, 9 April 2024 6:05 Wib
Baznas Solok bagikan bantuan ke guru MDTA dan garin masjid
Senin, 8 April 2024 17:41 Wib
Baznas Sumbar salurkan bantuan Lebaran untuk ribuan mustahik
Jumat, 5 April 2024 5:23 Wib
Gubernur Sumbar: Zakat adalah solusi untuk permasalahan umat
Kamis, 4 April 2024 17:07 Wib
Baznas Agam salurkan paket ceria Ramadhan bagi puluhan anak yatim
Sabtu, 30 Maret 2024 16:55 Wib
Pemkot Bukittinggi lantik PAW Pimpinan BAZNas 2020-2025
Selasa, 26 Maret 2024 17:12 Wib
Pj Wako Payakumbuh bersama Baznas serahkan paket Ramadhan
Jumat, 22 Maret 2024 15:52 Wib