Padang, (Antara Sumbar) - Program Pascasarjana Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat memfasilitasi pertemuan terkait upaya mitigasi bencana banjir dan longsor di Pangkalan Lima Puluh Kota.
"Diskusi ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dari berbagai pihak yang terkait bencana tersebut untuk mendapatkan suatu perencanaan dan rancangan penyelamatan masyarakat dan daerah sekitar Waduk PLTA Koto Panjang," kata Direktur Pascasarjana Unand Prof Rudi Febriamansyah di sela kegiatan diskusi publik, di Padang, Jumat.
Dia menyebutkan diskusi mitigasi melibatkan beberapa pihak yakni pemerintah daerah, pengelola PLTA Koto Panjang, pihak pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) , peneliti dan lembaga swadaya masyarakat.
Dalam hal ini, kata dia pemda melalui Dinas Kehutanan memaparkan gambaran terkini mengenai keadaan pasca bencana melalui pemetaan dan rekaman robot terbang.
Sementara dari perwakilan DAS memaparkan terkait kondisi dari sungai dan aliran air, terutama besar debit air yang memungkinkan terjadi banjir.
Diskusi ini, tambah dia cukup lengkap karena pihak PLN pengelola PLTA memaparkan tentang kondisi PLTA termasuk pantauan di daerah tangkapan air.
"Dari data inilah peneliti dan pakar membahas sekaligus menganalisis permasalahan untuk dicarikan solusinya," ujarnya.
Terkait ini pakar ekonomi bidang lingkungan hidup dan sumber daya hayati Prof Mubariq Ahmad menilai diskusi ini langkah tepat untuk memberikan titik terang terkait informasi pasca bencana tersebut.
Dia mengatakan banyaknya informasi dan isu yang belum jelas seperti adanya pendangkalan waduk, tingginya debit dan buruknya regulasi dapat dipaparkan dalam diskusi.
Dalam hal ini, tambah dia masing-masing sektor harus secara gamblang dan terbuka terkait informasi yang didapat.
Dari hal tersebut pihak perguruan tinggi dapat berperan menyatukan sekaligus memikirkan solusinya.
Sedangkan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Hendri Octavia mengatakan diskusi ini akan membantu pemerintah dalam merancang mitigasi di daerah bencana.
Adakalanya ujar dia, pemikiran yang ada di pemda harus dibantu oleh pemikiran dari perguruan tinggi. (*)
Berita Terkait
Pemkot Sawahlunto bentuk tim tanggap darurat optimalkan penanganan bencana
Selasa, 7 Mei 2024 4:54 Wib
Jajaran Perangkat Daerah Sawahlunto Menyumbang Bantuan Untuk Korban Bencana
Minggu, 5 Mei 2024 17:27 Wib
Penanganan bencana di Sawahlunto dimaksimalkan melalui status tanggap darurat
Minggu, 5 Mei 2024 13:12 Wib
Ini dampak sementara bencana banjir dan longsor di Sawahlunto
Minggu, 5 Mei 2024 5:01 Wib
Pemkot Sawahlunto gerak cepat tanggap bencana longsor dan banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 17:51 Wib
BNI Berbagi, salurkan bantuan pangan ke masyarakat terdampak erupsi Gunung Marapi
Rabu, 1 Mei 2024 19:20 Wib
Sarasehan HKBN 2024, Hendri Septa Berbagi Pengalaman Tentang Upaya Pengurangan Resiko Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:13 Wib
HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana
Jumat, 26 April 2024 18:11 Wib