Legislator Dukung Rastra Diganti dengan Beras Lokal

id Raskin, Solok Selatan, Beras, Lokal

Padang Aro, (Antara Sumbar) - DPRD Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mendukung rencana pemerintah setempat menggunakan beras lokal untuk penerima rastra karena lebih bermanfaat serta bisa menjaga kestabilan harga.

"Sudah saatnya alokasi anggaran ini berpihak kepada masyarakat dan dengan digantinya rastra denga beras lokal akan sangat berguna bagi masyarakat miskin dan manfaatnya juga lebih besar," kata anggota DPRD Solok Selatan, Raymond di Padang Aro, Senin.

Menurutnya untuk alokasi anggaran bagi masyarakat pihaknya tidak akan mempermasalahkan bahkan mendukungnya.

Legislatif, tambahnya sudah sering mengingatkan eksekutif tentang hal seperti ini tetapi kebanyakan kurang tanggap.

Ia mengatakan semua hal yang berhubungan dengan masyarakat, legislatif selalu mendukung termasuk untuk mensubsidi rastra diganti dengan beras lokal ini.

"Berapa pun subsidinya, kami mendukungnya dan memang ini yang diharapkan sejak lama yaitu inovasi kepala OPD untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Ia berharap inovasi ini bukan hanya sekedar rencana saja tetapi bisa direalisasikan.

"Semakin cepat realisasinya akan bagus karena manfaatnya bukan hanya kepada penerima rastra tetapi juga petani," sebutnya.

Sementara itu Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Solok Selatan, Akhiarli mengatakan pihaknya masih melakukan kajian dan mencari regulasi yang pas serta kesanggupan anggaran untuk mewujudkan rencana pemanfaatan beras lokal untuk dijadikan rastra.

Ia menjelaskan untuk menggunakan beras lokal maka harus ada tambahan subsidi dari pemerintah daerah karena harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (Het) Bulog.

Beras lokal, sebutnya dijual oleh petani Rp11.250 per kilogram sedangkan Bulog paling tinggi membeli Rp7.300 per kilogram sehingga pemerintah daerah harus menambah kekurangannya.

"Karena Bulog tidak bisa membeli beras lokal sesuai harga pasar di Solok Selatan maka pemerintah daerah harus menambahnya dan setelah dilakukan penghitungan jumlahnya mencapai Rp3,497 miliar dalam satu tahun," katanya.

Menurutnya dengan memanfaatkan beras lokal maka selain menstabilkan harga, bantuan yang disalurkan juga dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain itu, tambahnya dengan kestabilan harga maka petani juga akan lebih bersemangat lagi menanam padi.

Ia mengungkapkan tahun ini berdasarkan pemutakhiran basis data terpadu tahun 2015 penerima Rastra Solok Selatan sebanyak 8.269 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Penerima Rastra Solok Selatan berkurang sebanyak 919 KPM yaitu dari 9.188 KPM tahun lalu menjadi 8.269 KPM pada 2017. (*)