Joop Ave Punya Andil Majukan Pariwisata Indonesia

id Joop Ave Punya Andil Majukan Pariwisata Indonesia

Denpasar, (Antara) - Mantan Menteri Pariwisata I Gede Ardika menilai Joop Ave memiliki andil besar dalam memajukan pariwisata Indonesia. "Joop Ave adalah sosok yang mempunyai pandangan dan wawasan luas dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata Indonesia, termasuk di Bali," kata I Gede Ardika ketika dihubungi dari Denpasar, Kamis. Menurut dia, Joop Ave adalah salah seorang putra terbaik bangsa Indonesi yang mempunyai semangat dan tekad yang tinggi dalam memajukan dunia pariwisata di negeri ini. Ia mengatakan kepergian Joop Ave untuk selama-lamanya adalah kehilangan besar bagi bangsa Indonesia dalam membangun pariwisata. Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata di era pemerintahan Presiden Soeharto, Joop Ave meninggal di Rumah Sakit Mount Elisabeth Singapura pada Rabu (5/2) karena sakit komplikasi yang dideritanya sejak beberapa waktu terakhir. Gede Ardika menambahkan, sosok Joop Ave telah mampu meningkatkan citra Indonesia yang baik di dunia internasional. Sementara itu I Made Sukadana, seorang parmuwisata Bali menilai, Joop Ave identitik sebagai bapak pariwisata Indonesia, berkat terobosan yang dilakukan, terutama pariwisata Bali yang mencuat ke permukaan. "Perkembangan pariwisata yang pesat terutama penataan kawasan wisata Nusa Dua (BTDC) berkat andil dan sumbangan pemikiran dari Joop Ave," ujar Made Sukadana, mantan ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali. Ia menambahkan, Joop Ave juga merupakan salah seorang penggagas pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di kawasan Jimbangan, Kabupaten Badung, Bali. Joop Ave pada hari-hari terakhirnya dihabiskan di sebuah vila di Kuta, Bali juga sempat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan kembali patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di kawasan Jimbaran, 23 Agustus 2013. Joop Ave begitu cintanya pada Bali menurut rencana jenazahnya akan dikremasi di Bali. Joop Ave kelahiran Yogyakarta 5 Desember 1934 itu pernah menjadi Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada masa Kabinet Pembangunan VI. Joop juga tercatat aktif selama 20 tahun di bidang keprotokolan dan merupakan mantan Direktur Jenderal Pariwisata (1982) yang menguasai tiga bahasa asing yaitu bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman. Joop Ave pernah menjabat Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan periode (1972-1978). Sebelum diangkat menjadi Dirjen Pariwisata (1982), ia telah menjabat Dirjen Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri periode (1978-1982). Selain menjabat dalam birokrasi, ia juga pernah menjabat Ketua ASEAN Sub Committee on Tourism (1983-1986) dan Dewan Direktur PATA (1984-1986). (*/jno)